Apa Posisi RI Saat Ini, Negara Agraris atau Industri?

Apa Posisi RI Saat Ini, Negara Agraris atau Industri?

Muhammad Idris - detikFinance
Jumat, 23 Sep 2016 13:05 WIB
Foto: Muhammad Idris-detikFinance
Jakarta - Saat zaman Orde Baru, pemerintah punya rencana menjadikan Indonesia sebagai negara industri, tahapan menjadi negara industri tersebut juga diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun atau Repelita.

Namun demikian, sampai saat ini, Indonesia juga belum belum bisa dikatakan negara industri, lantaran kontribusi sektor itu terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) juga belum mencapai angka ideal, yakni 40%.

Ina Primiana, Anggota Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengkajian Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (LP3E Kadin), mengatakan saat keinginan menjadi negara industri tak tercapai, di sisi lain Indonesia juga semakin jauh sebagai predikat negara agraris atau pertanian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang malah tidak jelas Indonesia negara industri atau negara agraris. Pemerintah sekarang belum punya arah 5 tahun lagi mau jadi negara apa? Industri atau agraris," ujar Ina dalam diskusi Paket Kebijakan Ekonomi dan Reindustrialisasi di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Dia menerangkan, jika memang sejak dulu mencanangkan menjadi negara industri, kondisi yang terjadi pada sektor industri dalam negeri justru semakin memprihatinkan.

Menurut Ina, dari data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDB semester I 2016 sebesar 20,85%. Dan kecenderungannya terus mengalami penurunan.

Tahun 2015 kontribusi industri pengolahan terhadap PDB sebesar 20,87%, tahun 2014 sebesar 21,02%, tahun 2013 sebesar 23,6%, tahun 2012 sebesar 23,9%, dan tahun 2011 sebesar 24,3%.

"Kontribusi industri ke PDB setiap tahun rata-rata 20%, idealnya kalau mau jadi negara industri itu 40%, atau paling tidak minimal di atas 30%. Sementara disebut negara agraris juga bukan, kontribusi pertanian pada PDB baru sekitar 13-15% setiap tahunnya," terang Guru Besar Universitas Padjajaran ini.

"Sekarang pemerintah harus tetapkan arah, mau jadi negara industri ya fokus di industri, kuatkan dari hulu ke hilir, dari infrastruktur, energi dan sebagainya," kata Ina. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads