Salah satunya terjadi di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. Pusat penjualan batu mulia yang disebut-sebut sebagai kulakan batu akik terbesar di Asia Tenggara ini mulai sepi pembeli.
"Mulai turun sebelum Lebaran lalu, pas lagi puasa tepatnya. Orang ke sini-sini sudah mulai sepi pembelinya," kata salah seorang pedagang batu akik Pasar Rawa Bening, Anjalin, ditemui detikFinance, Minggu (25/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setali tiga uang, pedagang batu akik Rawa Bening lainnya, Udin, mengungkapkan hal serupa. Penjualan batu akik yang sempat booming itu perlahan mulai turun sejak pasca libur Lebaran lalu.
"Sudah nggak ramai pas setelah Lebaran. Sekarang pas-pasan saja, dari jualan 7 hari, 3 hari kadang nggak laku sama sekali, ketutup sama 4 hari. Pokoknya anjlok banget, nggak seperti pertengahan tahun lalu. Ramai batu akik kan dulunya karena SBY kasih hadiah batu akik ke Obama," tutur Udin.
![]() |
Menurut pedagang batu mulia asal Kuningan, Jawa Barat ini, Rawa Bening jadi patokan harga batu akik nasional karena bisa dibilang sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
"Patokan turunnya batu akik di Rawa Bening. Dari sini kan putaran batu-batu mulia di sini paling besar, paling besar di ASEAN. Batu-batu dari Afrika, Sri Lanka, India kan larinya ke sini juga. Orang jualan batu akik dari dalam negeri juga kulakannya di sini," ungkap Udin.
![]() |