Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief mengatakan, targetnya beberapa jalan nasional baru Pansela akan selesai pada tahun 2017 yakni Yogyakarta-Jawa Tengah, dan sisanya ruas Jawa Timur selesai pada 2019 mendatang.
"Ruas jalan nasional Pansela jadi program strategis nasional, targetnya ada pemerataan pembangunan dan mengatasi kesenjangan pembangunan antara Utara dan Selatan," ucap Arief di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (30/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief merinci, Pansela membentang dari Banten hingga Jawa Timur yang meliputi ruas Banten 175 km dan Jawa Barat 417 km yang seluruhnya telah tersambung. Sedangkan ruas Jawa Tengah sepanjang 212 km ada 138 km belum tersambung.
Begitu pun untuk Pansela ruas Yogyakarta sepanjang 122 km sebanyak 66 km belum tersambung. Sisanya ruas Jawa Timur sepanjang 380 km belum tersambung dari total panjang 677 km.
"Selain itu pembangunan Pansela dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas daerah-daerah terpencil, membuka peluang bagi pengembangan kegiatan ekonomi, dan pemanfaatan sumber daya alam serta objek wisata," jelas Arief.
Dia mengungkapkan, sebenarnya selama ini jalan nasional lintas Selatan Jawa sudah terhubung. Namun jalan tersebut bukan jalan nasional, dan hanya terhubung dengan jalan propinsi dan kabupaten. Hal itu membuat jalan nasional di Pansela tidak memanjang mengikuti garis pantai seperti halnya Pantura.
"Makanya kita buka dari keterisolasian, secara ekonomi Pantura lebih maju daripada Selatan (Jawa). Secara fungsi sebenarnya sudah terhubung, namun dengan jalan provinsi dan kabupaten, sehingga harus naik ke atas (Utara) kemudian balik lagi ke Selatan," pungkas Arief. (hns/hns)











































