Dalam kunjungannya, Amran meminta masyarakat Pandeglang meningkatkan produktifitas pertanian seperti padi dan jagung. Apalagi sepertiga lahan pertanian di Banten ada di wilayah Kabupaten Pandeglang.
"Pertama kami ingin terima kasih ke petani se Banten, produksi 2 tahun ini meningkat menjadi 9 juta ton," ujar Amran, Senin (17/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, lokasi Banten dekat dengan Jakarta yang hanya ditempuh 2 jam. Masalahnya, menurut Amran, banyak masyrakat di Indonesia yang malas.
Tahun ini saja untuk tanam Jagung, menurut Amran, di Kabupaten Pandeglang sudah menanam 5 ribu hektar. Ia meminta tahun depan agar meningkatkan menjadi 10 ribu hektar. Sehingga menurutnya tahun depan target produksi jagung semakin meningkat dari provinsi Banten.
"Jagung 10 ribu untuk Banten, tahun depan 90 ribu ton. Dulu hanya 4 ribu di Banten. Naiknya 500 persen," ujar Amran.
Menurut Amran, orang Pandeglang Banten diuntungkan letak geografis yang subur. Harusnya, menurut Amran, masyarakat Banten bisa kaya raya dengan luas lahan pertanian yang lebar.
"Jakarta beli jagung dari Argentina, jeruk dari China dan Jepang, satu bulan naik kapal. Bapak dua jam dari Jakarta. Persoalannya kita banyak tidur, orang kurang tidur," ujar Amran berkelakar di depan petani-petani yang hadir.
Kabupaten Pandeglang Menjadi Penyumbang Padi Terbesar se Provinsi Banten
Dengan lahan pertanian sepertiga dari luas keseluruhan Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu lumbung padi dan jagung di tingkat provinsi maupun nasional.
Menurut Gubernur Banten, Rano Karno, Pandeglang merupakan wilayah dengan tingkat kontribusi padi sebesar 30%. Kontribusi ini merupakan terbesar se provinsi dan menyumbang sekitar 1% untuk stok padi nasional.
"Pandeglang merupakan kontributor terbesar terhadap Banten sebesar 30%, terhadap nasional 1%," ujar Rano usai mendampingi Mentan Amran Sulaiman.
Bahkan menurut Rano, Kabupaten Pandeglang paling banyak menyumbangkan komoditas jagung sebesar 50%. Ini jauh dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di seluruh Banten.
Namun, menurut Rano, pertanian di provinsi Banten masih ada kendala. Khususnya terkait infrastruktur irigasi yang kurang optimal.
Ia juga berpesan kepada petani-petani agar meningkatkan semangat kerja dalam kelompok tani, semangat keswadayaan dan produktifitas usaha di tingkatan petani.
(bri/dna)