Respons 2 Tahun Duet Jokowi-JK, Pengusaha: Harga Daging Sapi Masih Mahal

Respons 2 Tahun Duet Jokowi-JK, Pengusaha: Harga Daging Sapi Masih Mahal

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 20 Okt 2016 21:30 WIB
Respons 2 Tahun Duet Jokowi-JK, Pengusaha: Harga Daging Sapi Masih Mahal
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Hari ini, Kamis (20/10/2016), genap 2 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Sejumlah program Nawacita sudah digulirkan, ada yang berhasil, ada yang masih berproses.

Menurut Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira, masalah pelik yang belum juga tuntas dan perlu segera diselesaikan, yakni masalah anomali harga pangan.

"Kalau kita melihatnya yang masih jadi masalah saat ini adalah harga pangan yang masih saja mahal. Produksi sendiri dan melimpah harganya mahal, pangan yang impor pun mahal juga. Daging sapi masih saja mahal," ungkap Anggawira kepada detikFinance, Kamis (20/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, banyak hal yang sifatnya anomali dalam harga pangan di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangga.

"Contohnya daging sapi di Jakarta lebih mahal dari harga daging di Kuala Lumpur atau Singapura. Padahal Singapura ini penduduk lebih sedikit, impor dagingnya lebih sedikit dari kita, tapi harganya bisa lebih murah. Ini kan yang tidak masuk di akal," ucap Anggawira.

Diakuinya, memang sudah ada beberapa perubahan positif yang dilakukan Jokowi selama 2 tahun terakhir.

"Dalam hal ini pengusaha bisa merasakan kemudahan perizinan, meski memang bertahap. Tapi yang penting sudah ada upaya pemerintah memberesi banyak hal," kata Anggawira. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads