"Bawang masa harus ambil dari Brebes padahal tinggal di hambur saja datang bawangnya, hujan nanti bisa tumbuh tapi bisa ada seludupan. Alhamdulillah gerakan tanam bawang tahun ini kita sudah ekspor," ujar Amran dalam acara Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan di Kabupaten Landak, Kalbar, Sabtu (22/10/2016).
Menurut Amran, saat ini makanan bahan baku lainnya seperti jagung harganya telah turun menjadi Rp 3.500. Amran mengatakan impor jagung juga berkurang 60% dan berharap ke depan impor akan dihentikan agar bisa swasembada pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah akan memfokuskan pada pembangunan lumbung pangan di Kalimantan. Ia berpesan bagi petani jika berhasil memproduksi bahan pangan hasilnya akan diekspor ke negara tetangga hanya dalam hitungan beberapa jam saja.
"Kami ingin mandiri pangan, Kalimantan ini kita rebut. Kami genggam, kami minta tolong pak Bupati Landak dan Sanggau, tolong selesaikan (ekspor) negara tetangga," ujar Amran.
Untuk mencapai target swasembada pangan, Ia mengatakan Kementan akan mengirim bantuan berupa traktor, benih, sawah dan ditambahkan. Amran mengatakan akan mendahulukan Kalimantan terlebih dulu karena melihat potensi pasar Malaysia besar.
"Di Malaysia ada pasar 1,2 juta impor beras ke Malaysia dari negara lain pakai kapal berminggu-minggu. Kalau Entikong tinggal lempar, ekspor pakai lempar saja 2 detik bisa. Cuma perbedaanya itu perbatasan kami bangun insyaallah kami siapkan sawah nanti akan gratiskan," imbuh Amran.
(mkl/mkl)











































