Pencapaian Pajak RI Baik, Panglima TNI: Negara Lain Iri

Pencapaian Pajak RI Baik, Panglima TNI: Negara Lain Iri

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 07 Nov 2016 12:13 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Jakarta - Panglima TNI Gatot Nurmantyo mendatangi Kantor Pusat Direktorat Jendral Pajak (DJP), di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Gatot memang diminta secara langsung oleh Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi untuk menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Pajak ke-10.

"Jadi saya diminta oleh Dirjen Pajak untuk menyampaikan wawasan kebangsaan agar bangsa ini bisa, Ditjen Pajak ini bisa meningkatkan kemampuannya untuk meningkatkan pendapatan pajak karena kondisinya sulit," ungkap Gatot di lokasi, Senin (7/11/2016).

Dia mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia masih terbilang cukup baik di tengah kondisi perekonomian global yang kritis. Itu lantaran, kata Gatot, pada tahun 2015, World Bank (WB) menyampaikan bahwa Indonesia termasuk ke dalam peringkat 8 besar pertumbuhan ekonomi yang baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang saya katakan tadi, tahun 2015 pertumbuhan ekonomi kita ini rata-rata 4,7%. Tapi World Bank menyampaikan kita ini 8 besar terbaik di atas Inggris dan Prancis," kata Gatot.

"Kondisi seperti ini, saya menyampaikan bahwa inilah yang menyebabkan negara-negara yang lainnya iri terhadap Indonesia. Indonesia punya sumber alam, untuk makanan, energi berlimpah," sambungnya.

Kelebihan Indonesia tersebut, kata Gatot, dapat menimbulkan ancaman dari luar, yang memperebutkan sumber daya dan energi yang dimiliki oleh Indonesia.

"Presiden Jokowi pada saat disumpah di Senayan dalam pidatonya mengatakan, (Indonesia) kaya akan sumber daya alam (dapat) menjadi petaka. Dan sekarang Indonesia diperebutkan dari berbagai lini, tapi yang dirongrong, kondisi dalam negerinya, ke-bhinekatunggalika-an kitalah yang digoyang-goyang," ujar Gatot.

Untuk itu, dirinya datang dalam Rapimnas Pajak untuk dapat membantu mencari jalan untuk dapat menyikapi kondisi keadaan Indonesia.

"Ini yang bisa saya sampaikan sehingga diharapkan seluruh kepala kantor, eselon 2, 3, bisa mengetahui benar bangsa ini memang terancam, karena semua butuh bangsa ini. Kemudian tahu situasinya, tau bagaimana menyikapinya, dan bisa lebih bekerja keras lagi," tutupnya. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads