Orang RI Lebih Suka Minum Susu Kental Manis dan Bubuk Ketimbang Susu Segar

Orang RI Lebih Suka Minum Susu Kental Manis dan Bubuk Ketimbang Susu Segar

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 08 Nov 2016 17:08 WIB
Foto: Muhammad Idris-detikFinance
Jakarta - Selain konsumsi susu yang rendah, yaitu hanya 13 liter per kapita per tahun, konsumsi susu masyarakat Indonesia sebagian besar berasal dari susu kental manis. Bukan susu segar yang langsung bersumber dari sapi perah

Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Tawaf, menjelaskan susu yang beredar di dalam negeri sebagian besar berasal dari luar negeri yang diimpor dalam bentuk bubuk, baik dijual sebagai susu skim maupun susu kental manis.

"Kesadaran masyarakat mengkonsumsi susu sapi itu rendah dibandingkan dengan konsumsi masyarakat atas susu kental manis dan bubuk. Padahal susu kental manis 80% isinya gula. Itu paradigma yang harus diubah," kata dia acara Diskusi Industri Peternakan Sapi Perah Indonesia, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Selain iklan perusahaan susu, besarnya konsumsi susu kental manis dan bubuk ketimbang susu segar yang lumrah di masyarakat, terjadi lantaran infrastruktur pendukung untuk distribusi susu segar baru terbangun beberapa tahun belakangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang eranya digitalisasi, orang mulai paham pentingnya susu segar. Dulu juga infrastruktur belum banyak, orang dulu belum banyak punya kulkas. Sekarang perkembangan ekonomi sudah baik," jelas Rochadi.

Kebutuhan susu sapi di Indonesia mencapai 3,3 juta ton per tahun. Sementara peternak lokal hanya mampu memasok 20% kebutuhan, dan sisanya merupakan susu impor yang sebagian besar didatangkan dalam bentuk bubuk.

"Makanya impor susu kita itu besar. Karena orang lebih banyak mengkonsumsi susu bubuk, bukan susu segar cair," pungkas dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad) ini. (hns/hns)

Hide Ads