Kendati setiap tahun rajin mengimpor, Indonesia juga rutin mengekspor sperma sapi beku atau semen untuk Inseminasi Buatan (IB). Kualitas sperma beku Indonesia memang sudah teruji dan diakui banyak negara.
"Harapan semua bisa ekspor. Semen beku saja kita bisa ekspor, tapi sapinya impor, dagingnya impor, ini otaknya di mana ini. Kita ekspor spermanya, sudah jadi sapi, kita impor lagi dagingnya," ucap Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, di Sentra Sapi Perah Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Selasa (15/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya beli Rp 25.000 per semen, sekarang saya gratiskan. Saya gratiskan 4 juta semen untuk peternak Indonesia," jelas menteri asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini.
Dia mengungkapkan, di 2017 ditargetkan ada tambahan populasi anakan sapi yang lahir dari IB yang dilakukan tahun ini sebanyak 3 juta ekor.
"Targetnya 3 juta ekor sapi sudah bunting di 2017. Kita siapkan IB 4 juta, kalau sapi perah kita target buntingkan 500 ribu ekor. Wajib bunting, kalau belum bunting tak boleh berkeliaran," ucap Amran. (wdl/wdl)