Menurut Direktur Sumber Daya Ikan Ditjen Perikanan Tangkap, Toni Ruhimat, potensi ikan harus tetap ada di habitatnya untuk menjaga kelangsungan hidup suatu ekosistem. Jika satu kelompok ikan habis ditangkap oleh para nelayan, maka akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem.
"Dalam satu habitat ada namanya rantai makanan, A makan B, B makan C, C makan D dan seterusnya. Apabila satu kelompok ikan habis, maka keseimbangan terganggu," ujar Toni dalam acara Journalist Workshop di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak, dia akan ikut siklus makanan itu dan itu akan berputar. Misalnya plankton produsen primer dia akan dimakan benih-benih ikan dan seterusnya," kata Toni.
Potensi daya tangkap ikan yang besar di Indonesia merupakan suatu nilai tambah tersendiri dan harus dikelola dengan baik. Sehingga, setiap tahunnya potensi tangkapan ikan di Indonesia bisa bertambah.
"Potensi kita lebih besar maka lebih leluasa lagi mengelolanya. Jadi tidak ada yang mubazir karena ini keseimbangan alam," tutur Toni. (hns/hns)