Nama yang sebenarnya adalah Pepaya Calina.
"Pepaya California, yang aslinya itu pepaya Calina. Tapi dijual dulu oleh penelitinya dengan nama Calina, maka diubah sama pedagang jadi California, baru yang beli banyak. Jadi ini mental dari kita. Kalau tidak kebarat-baratan dan nggak keasingan, nggak menarik," ujar Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, Patdono Suwignjo di Gedung D Kemenristekdikti, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau melawan Thailand dan negara lainnya, ya mereka sudah lama. Kita perlu tiru orang Inggris. Mereka hanya mau pakai buatan Inggris. Kalau buatan Italia, China mereka tidak mau pakai. Merek sepatu juga begitu, walaupun yang terkenal. Orang inggris kalau beli sepatu nggak mau buatan negara lain, meskipun model untuk yang formil, model orang tua. Tapi mereka nggak mau," ungkapnya.
"Kita juga harusnya begitu, kalau pertama-pertama nggak enak, atau kurang terkenal, ya belilah produk dalam negeri. Nanti lama-lama bisa terkenal," tutur dia.
Seperti diketahui, guna mendorong penguatan daya saing Indonesia di bidang pangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menginisiasi program penguatan Lembaga Litbang melalui Program Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI).
Salah satu PUI yang telah dikembangkan adalah PUI Perguruan Tinggi Hortikultura Tropika yang menghasilkan beberapa varietas tanaman hortikultura. Salah satu varietas yang dihasilkan adalah varietas pepaya Calina. Diberi nama pepaya Calina, atau lebih dikenal dengan nama pepaya California di pasaran.
Direktur PUI Perguruan Tinggi IPB Hortikultura Tropika, Darda Efendi mengatakan, sepanjang tahun 2015 lalu, bibit pepaya ini telah terjual sebanyak 5.000 pak, yang masing-masing pak memiliki 250 benih. Pepaya Calina ini telah diekspor hingga ke Singapura dan Malaysia melalui salah satu perusahaan yang telah memiliki lisensi dari PUI Perguruan Tinggi IPB Hortikultura Tropika.
"Kalau 50% saja hidup, dari benih yang dibeli petani dari seluruh Indonesia itu, itu ada sekitar 600 atau 700 ribu pohon pepaya. Dan yang dilisensikan ke Perusahaan, misalnya ke PT Jogja Hortilestari, kami juga jual sekitar segitu. Maka akan ada lebih dari sejuta pepaya baru yang ditanam, hidup dari benih Calina di tahun 2015. Dan 2016 mungkin kita bisa menghasilkan lebih dari 300 sampai 400 miliar buah, hanya untuk pepaya Calina saja," tukas dia. (hns/hns)