Pertemuan bersifat tertutup dan dilangsungkan di Graha Sawala, Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Mulai dari sekitar pukul 10.45 WIB hingga 12.00 WIB.
"Jadi ini memang sudah agak lama juga tidak dilanjutkan. Perdagangan Indonesia-Iran itu tadinya cukup besar ya, tapi kemudian tidak bisa melakukan perdagangan itu karena tidak ada bank yang bisa menjalankan hubungan dagang itu," ujar Darmin usai pertemuan di kantornya, Jumat (25/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita berharap dengan penandatanganan ini yang kemudian akan disusul kunjungan Presiden ke Iran pada pertengahan Desember nanti. Itu nanti kita bisa memulihkan perdagangan kita dengan Iran," paparnya.
![]() |
Nilai total perdagangan bilateral Indonesia-Iran pada 2015 mencapai US$ 273,1 juta, mengalami tren penurunan sebesar 38,51% sejak 2011 yang tercatat sebesar US$ 1,8 miliar. Sementara sampai bulan Agustus 2016, nilai perdagangan bilateral hanya mencapai US$ 150 juta atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar US$ 195 juta.
Pada bidang investasi, berdasarkan catatan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Iran di Indonesia secara akumulasi dalam periode 2011-2014 sebesar US$ 6,3 juta dengan 16 proyek.
"Dengan situasi di mana negara-negara tujuan ekspor tidak terlalu menggembirakan. Buat kita ini penting, sehingga kita dalam waktu pendek ya meningkatkan ekspor kita ke Iran," ungkapnya. (mkl/wdl)