2019, Lintasan KRL Manggarai-Bekasi Bertambah Jadi 4 Lajur

2019, Lintasan KRL Manggarai-Bekasi Bertambah Jadi 4 Lajur

Haris Fadhil - detikFinance
Jumat, 25 Nov 2016 18:20 WIB
Foto: Haris Fadhil
Jakarta - Sekitar 850 ribu warga Bekasi setiap harinya menggunakan moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) menuju ibu kota Jakarta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jumlahnya terus meningkat sehingga butuh penambahan kapasitas agar bisa dilayani dengan baik.

Saat ini, pemerintah tengah membangun proyek double-double track rute Manggarai-Bekasi-Cikarang. Tujuannya meningkatkan kapasitas dari semula 2 lajur menjadi 4 lajur sehingga kereta bisa melintas lebih banyak.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, meski dihadapkan pada sejumlah hambatan di sana-sini, namun perkembangan pekerjaan masih sesuai dengan target yang direncanakan. Sehingga dirinya optimistis proyek ini bisa rampung pada 2019 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2019 untuk semuanya. Jadi kita masih punya waktu yang cukup. Tapi kita nggak mau terlambat. Pastikan semua pekerjaan dengan baik. Awal 2019 (selesai)," kata dia saat mendampingi Budi Karya Sumadi memantau proyek tersebut di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Percepatan pekerjaan proyek ini sangat perlu dilakukan. Karena kehadiran double-doble track, sangat penting untuk menunjang mobilitas masyarakat yang setiap hari melakukan perjalanan Manggarai-Bekasi.

"Ada 850 ribu warga yang menggunakan kereta api per hari. Kalau terlambat (kedatangan kereta terlambat), kan bisa dibayangkan dampaknya. Sebulan ini kita dapat banyak laporan keterlambatan," sambung Budi Karya dalam kesempatan yang sama.

Proyek double-double track Manggarai-Bekasi-Cikarang rencananya akan dibangun empat jalur, tujuannya semakin banyak jalur yang bisa digunakan oleh Kereta Rel Listrik (KRL) untuk mengangkut penumpang.

Dengan jumlah lintasan yang lebih banyak, diharapkan jumlah kereta yang melintas juga bisa lebih banyak sehingga jumlah penumpang yang diangkut bisa meningkat.

Hal ini untuk mengimbangi laju pertumbuhan penumpang kereta api. Setiap tahunnya, rata-rata pertumbuhan penumpang dari Bekasi-Manggarai mencapai 20%. Tentunya bila tidak ada tambahan kereta, akan menyulitkan aktivitas penumpang.

Di samping itu, KRL juga sering tersendat karena adanya kereta jarak jauh. Kalau cuma dengan penambahan kereta, tanpa ada penambahan jalur, maka tidak akan memberikan solusi. Apalagi jumlah penumpang kereta jarak jauh juga terus meningkat. (dna/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads