Meski berbalut celana jeans biru, tak menghalanginya tetap cekatan menaik turunkan kaki kiri dan kanannya secara bergilir. Lawannya yang berkaus hitam, Edwin Hidayat yang tak lain Deputi Kementerian BUMN Bidang Energi Logistik dan Kawasan Industri, Kementerian BUMN, tak mau kalah.
![]() |
Keduanya saling mendekat, duel fisik pun akhirnya tak terelakkan, 2 jawara ini adu tangkas jurus masing-masing. Kontak fisik terjadi. Dan bruk. keduanya berguling-guling di aspal jalan, ketika tangan dan kaki saling beradu. Lantas bergegas cepat berdiri pada posisi kuda-kuda siaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lama bergelut, keduanya tampak ngosan-ngosan, peluh mengucur membasahi kaos kedua pesilat tersebut.
![]() |
Rupanya orang nomor satu di Pertamina ini tengah memainkan peran palang pintu Betawi. Ceritanya, Dwi berperan sebagai jawara Kampung A yang hendak mengikuti Porseni BUMN, namun di tengah jalan mereka dihadang Kampung B yang dipimpin Edwin.
Sebelum duel jawara, kedua kampung melempar pantun berbalas yang biasa dimainkan dalam tradisi palang pintu Betawi.
"Edi Sud pergi ke Taman mini. Bawa landak dari Kebumen. Ada maksud kami kesini. Hendak ikut Porseni BUMN," kata Juli Jazuli, Manajer Humas PT Dahana, yang jadi warga dari Kampung A.
![]() |
Kemudian dibalas pantun dari warga lain kampung B, yang diwakili Basuki, Manajer Humas Perum Pegadaian.
"Kude lumping dari Tangerang. Kedipin mate cari menantu. Pasang kuping lu terang-terang. Adepin dulu jago gue satu-persatu."
Balas pantun dan duel 2 jawara kampung tersebut merupakan bagian dari pembukaan jalan santai atau funwalk Porseni BUMN. Aksi duel tersebut jadi salah satu yang paling menghibur.
Lalu siapa juaranya?
Menteri BUMN, Rini Soemarno, yang didaulat jadi juri kedua jawara kampung itu kemudian menetapkan pemenangnya, juga dengan pantun.
"Terbang tinggi Burung dara. Lalu hinggap di ranting cemara. Semua kita adalah bersaudara. Kita sama-sama jadi juara," Kata Rini yang disambut tepukan meriah ribuan karyawan BUMN yang kompak berkaos putih tersebut.
Selain kesenian palang pintu, jalan santai dengan rute Kementerian BUMN hingga Bundaran Hotel Indonesia tersebut juga menghadirkan beberapa kesenian daerah lain di sepanjang Jalan Thamrin. Di antaranya Reog Betawi, Tanjidor, dan sampai Goyang Maumere. (dna/dna)