Dalam sambutannya, Sri Mulyani berpesan agar seluruh jajaran di Ditjen Pajak dan Kementerian Keuangan untuk tidak menggunakan wujud solidaritas antar pegawai dengan cara yang salah.
Menurutnya, alasan solidaritas menjadi alasan klasik untuk tidak menghormati tugas dan kewajiban dari masing-masing tanggung jawab. Akibatnya, rasa solidaritas yang mencoba melonggarkan aturan akan berdampak negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seringkali pertemanan antar pegawai di suatu instansi menjadi halangan untuk saling mengingatkan bekerja sesuai koridornya. Sehingga seringkali terjadi kasus korupsi atau kecurangan lainnya yang melibatkan sekelompok pegawai di sebuah organisasi.
"Di dalam Indonesia untuk mengingatkan teman check and balance sangat sulit. 'Ah sama teman sendiri jangan begitu, kita masuk lama di Direktorat Jenderal Pajak kita susah sama-sama'," ujar Sri Mulyani.
Namun, jika cara saling mengingatkan dianggap sebagai sesuatu yang salah maka ada yang rusak dari budaya kita.
"Kalau menganggap itu sebagai gangguan sok tahu ,sok suci, itu menggambarkan culture sangat rusak dari sisi value," kata Sri Mulyani. (ang/ang)











































