Di sisi lain, hal ini sebenarnya juga mendatangkan peluang tersendiri. Apabila para pelaku bisnis keluarga dapat memanfaatkan tekonologi digital itu sendiri, maka justru berbalik menjadi keuntungan bagi bisnis keluarga.
Entrepreneurial and Private Client Leader PwC Indonesia Michael Goenawan punya saran agar bisnis keluarga yang dijalankan bisa terus tumbuh menggeliat di tengah tantangan persaingan ekonomi seperti yang terjadi saat ini. Ia mengatakan, sekarang ini masyarakat sedang larut dalam fenomena yang lebih senang untuk belanja dengan sistem online, tanpa harus datang langsung ke tempat penjual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan survey PwC, sebanyak 75% dari pelaku bisnis keluarga mengaku paham akan manfaat dari penggunaan teknologi digital dan telah memiliki rencana untuk mengukur seberapa berpengaruh penggunaan teknologi digital ini dalam pertumbuhan bisnis mereka.
Salah satu perusahaan dari bisnis keluarga yang bergerak di bidang farmasi, yakni PT Combiphar juga mengaku setuju bahwa penggunaan teknologi digital diperlukan bagi pelaku bisnis keluarga.
"Alasannya, hal tersebut akan mempermudah konsumen untuk mengetahui spesifikasi produk yang ditawarkan dan dapat berbelanja tanpa harus datang langsung ke tempat penjual," ungkap Presiden Direktur PT Combiphar, Michael Wanandi.
Dirinya pun mengatakan, pihaknya juga Oleh karenanya, program promosi dan kampanye produk Compihar pun akan diubah, mengikuti tren digital ini.
"Ini untuk menjadi salah satu cara baru untuk komunikasikan produk kita ke konsumen," tuturnya (dna/dna)