PLN Luncurkan Kartu Listrik Pra Bayar Untuk Pelanggan Bali

Denpasar - PLN pada hari ini meluncurkan kartu listrik pra bayar untuk para pelanggan di Bali. PLN mengakui produk ini diluncurkan setelah mendapat inspirasi dari perkembangan teknologi informasi pada sistem telekomunikasi GSM. Peluncuran kartu listrik pra bayar dihadiri Dirut PLN Eddie Widiono di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (7/4/2005). Bentuk kartu listrik pra bayar ini sama persis dengan voucher ponsel, namun didominasi warna khas PLN yakni kuning. Dan sehubungan peluncuran yang dikhususkan bagi pelanggan di Bali, maka kartu ini bergambarkan bunga kamboja yang merupakan bunga khas Bali. Voucher ini dijual dengan harga 100 ribu, 200 ribu dan 500 ribu, dan di dalamnya tersimpan energi listrik dalam kwh sesuai dengan besaran yang dibeli. Dengan harga per kwh Rp 900. Cara pemakaiannya, pelanggan bisa membeli kartu di PLN terdekat yang isinya tergantung keinginan pelanggan. Kartu ini selanjutnya dimasukkan dalam meteran khusus pra bayar dan langsung ditarik lagi. Selanjutnya di meteran itu ada layar display yang menunjukan kwh yang terpakau dan yang tersisa. Selain itu juga ada lampu peringatan, yang jika berkedip cepat maka menandakan kwh yang tersisa mencapai batas minimum.Dalam penjelasannya saat peluncuran itu, Eddie Widiono mengatakan bahwa pelanggan yang menggunakan kartu pra bayar boleh menggunakan energi listriknya sesuai kepentingan dalam waktu yang tidak ditentukan. "Jika jumlah energi yang tersimpan dalam sebuah meter khusus itu habis, pelanggan dapat mengisinya kembali dengan cara membeli lagi paket listrik pra bayar sesuai kepentingan," paparnya. Eddie mengatakan, karena energi yang tersimpang dalam meter digital terbatas sesuai denagn nilai yang terbatas, maka pelanggan dapat mengatur denagn cermat karakteristik pemakaian listriknya. Selain itu Pelanggan listrik pra bayar memiliki keunggulan dalam melakukan konservasi energi bila dibandingkan dengan pelanggan biasa. Nilai lebih dari pelanggarn pra bayar, kata Eddie, diantaranya tidak diwajibkan membayar uang jaminan langganan (UJL), terhindar dari kesalahanpembacaan meter karena memang tidak perlu ada pembacaan meter. Selain itu juga terhindar dari ancaman pemutusan sementara, relatif dapat menggunakan listrik tanpa batasan daya. Namun demikian, kata Eddie, inovasi ini sementara hanya di wilayah PLN wilayah Kuta, kabupaten Tabanan, Denpasar yang selam ini menjadi sentra pendapatan PLN Bali. (qom/)