Padi Buatan IPB Ini Produktif, Hemat Air, dan 'Tahan Banting'

Padi Buatan IPB Ini Produktif, Hemat Air, dan 'Tahan Banting'

Michael Agustinus - detikFinance
Sabtu, 10 Des 2016 15:15 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) pada akhir 2014 lalu telah merilis varietas padi yang dinamakan IPB 3S. Padi ini produktivitasnya mencapai sekitar 7 ton per hektar (ha), lebih tinggi dari rata-rata nasional yang sekitar 5,1 ton/ha.

Varietas padi IPB 3S diciptakan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Hajrial Aswidinnoor pada 2014. Selain produktif, padi IPB 3S juga memiliki beberapa kelebihan lain, misalnya tak membutuhkan banyak air dan pupuk urea.

Di masa mendatang, cadangan gas untuk bahan baku pupuk urea akan semakin sedikit, begitu juga sumber daya air akan makin terbatas. Itulah sebabnya padi IPB 3S dibuat hemat pupuk urea dan air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Produktivitasnya lebih tinggi 1 ton dari varietas sebelumnya, Ciherang. Pupuk ureanya kita kurangi, kita pakai phonska. Dia tidak perlu banyak air, yang penting cukup jenuh saja, jadi hemat air," kata Peneliti IPB, Dr Purwono, dalam Forum Group Discussion di Gedung Alumni IPB, Bogor, Sabtu (10/12/2016).

Padi IPB 3S juga 'tahan banting', tahan terhadap Tungro. "Salah satu kendala di lapangan ada Tungro. Tanaman bisa jadi kerdil akibat Tungro. Padi ini jagoan untuk Tungro, tahan terhadap Tungro," ucap Purwono.

Salah satu kendala pengembangan padi varietas IPB 3S ini adalah kurangnya dana. Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2016 ini tidak mengalokasikan anggaran untuk pengembangan padi IPB 3S.

"Kementan kan punya produk (varietas padi) sendiri seperti Inpari, mungkin dananya ke sana. Seharusnya sekarang Kementan mengambil alih punya kami untuk dimanfaatkan," ujar Purwono.

Setelah padi varietas IPB 3S, IPB akan menciptakan varietas padi baru lagi yang lebih sempurna. Inovasi terus dilakukan untuk mendukung target swasembada pangan. "Kami sedang merakit varietas baru, kita terus menyempurnakan. Saya yakin kita bisa membantu mencapai swasembada pangan," tutupnya.

Sebagai informasi, padi varietas IPB 3S merupakan varietas padi sawah irigasi Tipe Baru dengan arsitektur kokoh dan malai yang lebat sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah, terutama pada wilayah-wilayah yang cocok.

Padi IPB 3S merupakan padi golongan Cere dengan umur tanaman kurang lebih 112 hari dan tinggi tanaman sekitar 118 cm. Jumlah produktif anakan IPB 3S 7-11 batang, bentuk tanaman tegak, bentuk gabah medium dan warna gabah kuning. Jumlah gabah per malai 223 butir dengan rata-rata hasil 7 ton/ha dan Berat 1000 butir varietas ini kurang lebih 28,2 gram dengan kadar amilosa sekitar 21.6. (hns/hns)

Hide Ads