Dinding pembatas tersebut adalah penanda adanya pekerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) dalam kota yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah masuk dalam tahap investigasi tanah atau pengerjaan penelitian tanah untuk pembangunan pondasi.
Foto: Eduardo Simorangkir |
Koridor perdana yang akan dibangun untuk LRT dalam kota adalah rute Kelapa Gading-Velodrome. Pantauan detikFinance sepanjang jalur di koridor Kelapa Gading-Velodrome pada pagi ini, berdiri rambu-rambu peringatan yang memberi petunjuk arah jalan dan imbauan agar berhati-hati saat berlalu lintas saat keluar masuk kendaraan proyek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Eduardo Simorangkir |
Tampak pada pukul 09.00 WIB pekerja proyek tengah melakukan soil test atau penelitian tanah menggunakan alat pengeboran untuk mengecek struktur tanahnya. Struktur tanah ini akan menentukan pondasi yang akan digunakan seperti apa, baik bentuknya, ukuran, kedalaman maupun tipenya.
"Ini baru investigasi tanah. Kita mau menguji kekuatan tanah di sini untuk penentuan pondasi. Untuk pondasi kan tidak boleh sembarangan," kata Konsultan Pengawas Proyek, Leo kepada detikFinance saat ditemui di lokasi, Selasa (20/12/2016).
Foto: Eduardo Simorangkir |
"Investigasi tanah dilakukan biasanya beda-beda, bisa tiga sampai lima hari. Ini karena struktur lapisan tanahnya berbeda-beda, sehingga akan menentukan pondasi yang akan kita gunakan baik besar, kedalaman atau tipenya nanti seperti apa," tambahnya.
Investigasi tanah ini sendiri telah dilakukan selama kurun waktu tiga bulan terakhir. Hingga medio Desember ini, progress pengerjaannya telah mencapai 80% dari panjang total ruas ini.
Foto: Eduardo Simorangkir |
Leo mengatakan, proses investigasi tanah ini dijadwalkan selesai pada Januari 2017 mendatang, dan setelah itu nantinya akan dimulai proses konstruksi, yakni pembangunan pondasi.
"Investigasi tanah sudah tinggal 20-30% lagi. Bisa selesai paling tidak akhir Januari. Cukup lama karena ada puluhan titik yang harus ditentukan. Di Depo bahkan lebih rumit lagi," ungkapnya.
Foto: Eduardo Simorangkir |
Sebelumnya telah dilakukan pekerjaan pengadaan dan pemasangan pagar pengaman di sepanjang koridor Depot LRT Kelapa Gading, seperti pemotongan pohon eksisting, pembersihan lahan di sepanjang Koridor I dari Depot Kelapa Gading ke Velodrome, hingga penggalian tanah untuk mengecek kabel bawah tanah yang harus dilakukan secara manual.
Leo mengaku tidak menemui hambatan dalam pengerjaan proyek LRT ini, karena tidak memerlukan pengadaan lahan lantaran menggunakan lahan milik Pemerintah Provinsi yang tidak lagi memerlukan proses pembebasan tanah.
Foto: Eduardo Simorangkir |
LRT dalam kota sendiri dibangun oleh kontraktor BUMD Jakarta Property (Jakpro), dan dimulai dari koridor Kelapa Gading-Velodrome, sebagai bagian dari upaya mendukung penyelenggaraan ASEAN Games 2018. (dna/dna)












































Foto: Eduardo Simorangkir
Foto: Eduardo Simorangkir
Foto: Eduardo Simorangkir
Foto: Eduardo Simorangkir
Foto: Eduardo Simorangkir
Foto: Eduardo Simorangkir