Penandatangan perjanjian jual beli ini dilakukan di Kantor MRT Jakarta, sekira pukul 09.00WIB, pada Rabu (21/12/2016).
Penandatangan itu dilakukan oleh perwakilan dari masing-masing kedua belah pihak, yakni oleh Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Silvia Halim dan Kepala Divisi Operasional Regional Jawa Bagian Barat PLN, Nyoman Astawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain konstruksi fisik MRT salah satu unsur yang penting adalah suplai listrik. Karena kalau tidak ada listrik, kita enggak jalan. Jadi ini sangat penting. Jadi, PLN ini untuk menjamin pengoperasian MRT," ujar Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Silvia Halim, di lokasi, Rabu (21/12/2016).
Suplai Iistrik yang dari PLN untuk operasional sistem MRT yang dimaksud mencakup suplai listrik untuk jalur kereta, stasiun serta depo MRT dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI.
Kerja sama antara MRT Jakarta dan PLN ini, kata Silvia, merupakan bagian dari penyelesaian pekerjaan konstruksi MRT Jakarta koridor Selatan Utara Fase 1 (Lebak Bulus -Bundaran HI) yang sejauh ini telah mencapai 62%.
Sementara itu, Kepala Divisi Operasional Regional Jawa Bagian Barat PLN, Nyoman Astawa, mengatakan pihaknya bakal terus berupaya untuk mendukung dan mensuplai listrik untuk kebutuhan MRT Jakarta.
"Penandatangan ini adalah salah satu bentuk administari, yang sebenarnya sudah berjalan. Kami PLN sebagai penyedia infrastruktur, sangat mengerti PT MRT Jakarta yang juga merupakan penyedia infrastruktur, jadi kami akan terus memberikan dukungan," ujar dia.
"Kami berharap semoga ini berjalan dengan baik. Mudah-mudahan ini merupakan awal goal yang kita harapkan, yakni supaya PLN bisa menyiapkan suplai listrik yang dibutuhkan MRT," tutur Nyoman. (ang/ang)











































