Hingga saat ini pemerintah masih terus mengerjakan proyek sepanjang 99,3 km tersebut. Pembebasan lahan untuk proyek jalan yang terbagi dalam lima seksi ini pun telah hampir rampung secara keseluruhan, yang saat ini mencapai 83%.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna, menjelaskan saat rampung nanti, tol ini dapat memangkas waktu tempuh dua pusat kota di Kalimantan tersebut sehingga pergerakan barang dan jasa bisa berlangsung lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan keberadaan jalan tol yang bisa dilewati kendaraan dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam ini, maka waktu tempuh Balikpapan-Samarinda bisa dipangkas menjadi hanya 1-1,5 jam saja.
Dengan waktu tempuh yang semakin singkat, efisiensi tranportasi akan semakin baik. Barang yang diangkut lebih baik kualitasnya. Bahan bakar yang dikonsumsi pun bisa lebih dihemat.
Harapannya bisa menggerakkan perekonomian dengan lebih baik di kota-kota yang dihubungkan.
"Artinya, kalau ini dihubungkan, hubungannya, kerekatannya nanti akan semakin kuat. Jadi mobilitas antar kota lebih tersambung. Untuk bandara juga, hari ini ada di Balikpapan, nanti ada yang baru di Samarinda," sambung dia.
Dengan dibangunnya jalan tol ini, kata Herry, dapat menampung kapasitas 46.000 kendaraan per arah per hari ini sudah dianggap jumlah yang ideal. (dna/wdl)