Salah seorang pembeli di pasar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Dayah, mengungkapkan, dirinya merasa terbebani dengan tingginya harga kebutuhan pokok.
Ia sebagi ibu rumah tangga perlu pandai mengatur keuangan untuk belanja dapur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dayah mengatakan, untuk sekali belanja biasanya ia membutuhkan uang sekitar Rp 40 ribu. Dengan uang itu, hanya beberapa bahan pangan saja yang dapat dibelinya.
"Tadi beli tempe Rp 5.000 itu paling buat sehari dua hari. Terus cabai Rp 5.000 campur buat sehari saja. Bawang putih beli 1/4 Kg Rp 10.000. Trus paling beli ikan Rp 15.000 sama sayur asam Rp 5.000. Mahal semua kan?" ungkap Dayah.
"Itu cuma buat makan sehari saja, kalau beras, minyak masih punya di rumah. Jadi paling beli bumbu dapur sama lauk doang buat satu hari. Nggak cukup buat makan ayam sama daging," tambahnya.
Dirinya pun berharap, supaya pemerintah dapat menekan atau menurunkan harga pangan. Sebab Dayah mengaku, setiap hari keluarganya hanya memasak makanan yang sama.
"Ya makannya setiap hari begini, jarang makan daging. Makanya, tolong dong pemerintah biar harga (pangan) turun. Mahal-mahal soalnya, kasihan rakyat kecil kaya saya makan sayur asam sama tempe terus," ungkapnya.
Pantauan detikFinance di Pasar Kebayoran Lama, para pedagang sayur di lokasi menjual cabai rawit hijau dengan harga Rp 60.000/kg. Harga itu turun dari sebelumnya dijual dengan harga Rp 80.000/kg.
"(Cabai) rawit hijau turun, sekarang jual Rp 60.000/kg. Sebelumnya Rp 80.000/kg," ungkap salah seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Partono.
Sedangkan untuk harga jenis cabai lainnya, Partono mengatakan, tidak banyak mengalami perubahan. Cabai merah keriting di jual dengan kisaran Rp 50.000/kg - Rp 60.000/kg. Kemudian cabai hijau keriting Rp 30.000/kg.
"Yang murah itu cabai hijau keriting, harganya Rp 30.000/kg," katanya.
Sedangkan untuk harga cabai rawit merah di Pasar Kebayoran lama sempat mengalami penurunan, yakni sekitar Rp 100.000/kg. Namun, sekarang harganya kembali naik menjadi Rp 120.000/kg.
"Masih mahal cabai rawit merah, masih Rp 120.000/kg. Kemarin-kemarin, dua hari yang lalu harganya Rp 100.000/kg," ungkap Partono.
Di Pasar Kebayoran Lama, daging sapi lokal dijual dengan harga Rp 120.000/kg.
Berdasarkan pantauan detikFinance di lokasi, para pedagang masih mejual daging sapi lokal dengan harga kisaran Rp 115.000/kg hingga Rp 120.000/kg.
"(Daging sapi lokal) Harganya Rp 120.000/kg. Enggak ada perubahan dari dulu. Masih segini," kata Madun, seorang pedagang daging.
Sementara, untuk daging kerbau impor dari India dijual dengan harga Rp 80.000/kg. Harga itu pun dikatakan Madun sebagai harga pasaran yang ada. Walau lebih murah, namun Madun mengatakan, para pembeli masih lebih memilih daging sapi lokal.
"Kalau yang impor (kerbau India) harganya Rp 80.000/kg. Tapi kebanyakan pembeli masih senang yang ini (daging sapi lokal)," ungkap Madun.
Tidak jauh berbeda, pedagang daging lainnya di Pasar Kebayoran Lama, Munir, menjual daging sapi lokal dengan harga Rp 115.000/kg.
"Yang lokal (harganya) Rp 115.000/kg. Ngambilnya memang mahal, masih segitu-segitu saja harganya," ungkap Munir. (dna/dna)