"Cabai produksinya naik, tapi ada satu cabai yang bikin pusing, cabai rawit. Semua 14 komoditas naik kecuali kedelai. Tapi ini cabai hanya sub, hanya satu cabai yang naik," kata Amran saat rakor pangan di Hotel Clarion, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (13/1/2017).
Menurut Amran, masalah cabai terjadi karena dipicu tingginya curah hujan, pihaknya pun berinisiatif membagikan 10 juta tanaman cabai sebagai terobosan agar masyarakat terdorong menanam cabai sendiri, sehingga permintaan cabai rumah tangga otomatis berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, pemberitaan cabai rawit pun sangat santer. Hal tersebut dijadikan modal beberapa kalangan melontarkan kritik pada kementeriannya, yang di sisi lain diklaim sudah bisa meningkatkan produksi 13 komoditas strategis.
"Ada cabai di tengah yang kecil, ini yang naik diputar-putar terus beritanya 2 minggu. Bapak-Ibu tahu beras produksinya naik, peringkat global food security index kita tertinggi di dunia, tapi cabai yang dibahas," tandas Amran.
(idr/ang)











































