Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini kebanyakan produk industri garmen menggunakan jasa kereta peti kemas ini. Kebanyakan, produk garmen ini dikirim ke Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan kereta api sebelum diekspor ke mancanegara.
"Industri Bandung itu industri garmen, kebanyakan produk tekstil itu di ekspor ke mancanegara seperti AS dan Eropa," kata Airlangga, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (13/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kawasan industri lain seperti kerajinan, sepatu, alas kaki," ujar Airlangga.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut kereta api peti kemas ini banyak mengangkut jenis barang. Misalnya produk elektronik hingga mobil.
"Barang yang diangkut antara lain barang elektronik hingga mobil," kata Mendag Enggartiasto.
Bagi pelaku usaha di Bandung, barang hasil produksi bisa dibawa ke pelabuhan darat (dry port) Gedebage di ujung timur Kota Bandung.
Stasiun kereta peti kemas di Pelabuhan Darat Gedebage memiliki dua jalur khusus untuk bongkar muat kontainer yang memiliki depo guna merawat puluhan gerbong. Di kawasan stasiun ini juga terdapat Terminal Peti Kemas Bandung (TPKB).
Sarana angkutan yang digunakan adalah gerbang berjenis GD/Gerbong Datar dengan macam-macam kapasitas angkut mulai dari 30 ton-45 ton. (dna/dna)