Kerja Keras Tekan Impor Jagung, Mentan Sampai Berobat ke Jerman

Kerja Keras Tekan Impor Jagung, Mentan Sampai Berobat ke Jerman

Muhammad Idris - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2017 17:17 WIB
Foto: Muhammad Idris-detikFinance
Kendari - Bagi Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, swasembada di sektor pertanian merupakan target yang mesti dikejar. Salah satunya adalah jagung. Puluhan kali Amran gerilya ke sejumlah daerah demi mendongkrak produksi jagung lokal.

Keputusan memperketat impor jagung sejak akhir 2015 lalu, membuat Amran harus menerima hujan kritikan sehingga membuat kesehatannya memburuk.

Penutupan impor jagung yang biasa dilakukan industri pakan ternak memang sempat menimbulkan polemik, yang kemudian merembet pada kelangkaan dan lonjakan jagung lokal, sehingga sempat membuat harga daging ayam naik dan demo peternak ayam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Urus jagung ini sampai saya harus berobat ke Jerman. Paling lambat 2018, bahkan saya programnya 2017 enggak ada lagi impor jagung," ungkap Amran saat Rapat Koordinasi Pangan di Hotel Clarion, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (13/1/2017).

Dia menyebut, impor jagung sendiri sudah turun sangat ekstrem tahun lalu hampir 3 juta ton. Impor tahun 2016 sendiri tercatat sebesar 900.000 ton. Kementan mengklaim produksi jagung lokal mencapai 21,5 juta ton, naik dari tahun 2015 sebesar 19,8 juta ton.

"Jadi kalau sudah ada tambahan produksi jagung, kita bisa kurangi impor. Impor jagung kita tahun ini turun kurang lebih 3 juta ton, itu nilainya Rp 7 triliun- Rp 8 triliun, padahal baru sekali gerak," ujar Amran.

"Produksi jagung 2016 lebih dari cukup memenuhi kebutuhan industri pakan. Kebutuhan industri terdata sebanyak 750 ton per bulan dan total kebutuhan jagung nasional 1,55 juta ton per bulan," katanya lagi.

Sebagai informasi, pada tahun 2015, tercatat impor jagung mencapai 3,27 juta ton, namun pada tahun 2016 tercatat hanya sekitar 900 ribu ton. Di sisi lain, turunnya impor jagung ini juga terjadi lantaran beberapa perusahaan pakan ternak mengalihkan bahan bakunya dari jagung menjadi gandum impor.

Data BPS, impor gandum pada periode Januari-November 2015 sebesar 6,77 juta ton. Sementara impor gandum pada periode yang sama di tahun 2016 sebesar 9,79 juta ton. (idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads