Menurutnya, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang segera dilantik pada 20 Januari 2017 mendatang, masih menjadi tanda.
"Dunia masih belum jelas karena kita masih terus ingin mendengar di tanggal 20 Januari nanti, bagaimana rencana kebijakan ekonominya Presiden Trump," kata Agus saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, diharapkan tahun 2017 tidak hanya mengandalkan peran dari permintaan dari dalam negeri, atau pemerintah, tetapi juga dari investasi swasta yang mulai berjalan di 2017. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa sesuai dengan yang diproyeksi oleh BI, yakni 5-5,4%.
"Saya melihat bahwa memang kita harus perhatikan perkembangan AS di tanggal 20 Januari nanti. Itu yang bisa berikan kejelasan bagaimana dampaknya ke negara-negara di dunia. Untuk Indonesia, kalau AS lebih protektif, lebih menutup diri, tentu ada dampaknya kepada perdagangan Indonesia, karena Indonesia memiliki ekspor yang cukup besar ke AS. Dan hal-hal ini yang perlu kita waspadai di tanggal 20 Januari nanti," tandasnya.
(mca/mca)