Gubernur BI Waspadai 'Trump Effect' Pada Perekonomian RI

Gubernur BI Waspadai 'Trump Effect' Pada Perekonomian RI

Eduardo Hasian Simorangkir - detikFinance
Senin, 16 Jan 2017 19:44 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengapresiasi neraca perdagangan Indonesia yang surplus pada bulan Desember 2016. Namun demikian, ia belum bisa memprediksi bagaimana perkembangan neraca perdagangan sepanjang 2017 ini.

Menurutnya, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang segera dilantik pada 20 Januari 2017 mendatang, masih menjadi tanda.

"Dunia masih belum jelas karena kita masih terus ingin mendengar di tanggal 20 Januari nanti, bagaimana rencana kebijakan ekonominya Presiden Trump," kata Agus saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu secara umum AS di semester II 2016 ekonominya membaik, dan sudah ada pejelasan bahwa nanti ada kenaikan Fed Fund Rate," tambahnya.

Untuk itu, diharapkan tahun 2017 tidak hanya mengandalkan peran dari permintaan dari dalam negeri, atau pemerintah, tetapi juga dari investasi swasta yang mulai berjalan di 2017. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa sesuai dengan yang diproyeksi oleh BI, yakni 5-5,4%.

"Saya melihat bahwa memang kita harus perhatikan perkembangan AS di tanggal 20 Januari nanti. Itu yang bisa berikan kejelasan bagaimana dampaknya ke negara-negara di dunia. Untuk Indonesia, kalau AS lebih protektif, lebih menutup diri, tentu ada dampaknya kepada perdagangan Indonesia, karena Indonesia memiliki ekspor yang cukup besar ke AS. Dan hal-hal ini yang perlu kita waspadai di tanggal 20 Januari nanti," tandasnya.

(mca/mca)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads