Proses pembahasan ini sempat dibahas dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil.
"Tadi baru bicara dengan Pak Menteri ATR karena ini harus final, karena rupanya urusan rencana tata ruang wilayah (RTRW) ternyata baru selesai. Jadi rencananya pekan depan selesai pertanahan," ujar Rini dalam acara gathering bersama pemimpin redaksi di Plaza Bank Mandiri, Kamis malam (19/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk lahan di Halim, Rini mengatakan proses negosiasinya hampir selesai.
"Jadi itu memang TNI ada lahan di sebelah belakang, kita harus pindahkan. Jadi memang harus disetujui juga security-nya, karena itu akan menjadi stasiun," kata Rini.
Selain itu, dia juga memastikan proyek kereta cepat tak akan bersinggungan dengan LRT (Light Rail Transit) yang saat ini sedang digarap PT Adhi Karya Tbk.
"Cibubur, Cawang, langsung Dukuh Atas, cuman nanti nyambung. Cuma, TOD (Transit Oriented Development)-nya beda, stasiunnya beda. Karena stasiun kita di Halim cukup besar. Jadi dia nanti cuma nyambung karena kalau untuk LRT hanya stasiun kecil saja," terang Rini.
Rini optimistis, proses konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan rampung pada 2019 nanti. (hns/hns)











































