Pasar Senen Terbakar, Bagaimana Nasib Pedagang?

Pasar Senen Terbakar, Bagaimana Nasib Pedagang?

Yulida Medistiara - detikFinance
Jumat, 20 Jan 2017 10:27 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Kebakaran yang melanda Pasar Senen, Jakarta Pusat, telah lebih dari 24 jam tapi api belum berhasil dipadamkan.

Kebakaran di Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Kamis pagi kemarin membuat para pedangang kehilangan tempat berjualan. Beberapa pedagang yang sempat menyelamatkan barang dagangannya membuka lapak di pinggir jalan.

Pantauan detikFinance sekitar pukul 09.00 WIB para pedagang berjejer membuka kiosnya di pinggir jalan, tepatnya di trotoar depan pintu barat Pasar Senen. Sisa barang dagangan seperti tas dan beberapa pakaian digantung oleh para pedagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pedagang yang membuka lapaknya misalnya Sahril, dia sebagai penjaga toko salah satu kios di blok I lantai dasar. Saat ini dia diminta pemilik tokonya untuk menjajakan barang dagangan yang sebagian terselamatkan.

Ia mengaku sempat menyelamatkan 50% barang dagangannya pada pagi sekiar pukul 06.00 WIB kemarin. Dia mengaku akan berjualan sementara hingga mendapat relokasi.

"Ada kaos dan kemeja yang tersisa. Kemarin saya datang masih visa diselamatkan karena apinya belum sampai lantai dasar. Sekarang menunggu saja," ujar Sahril, di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/217).



Sementara itu, beberapa pedagang lainnya yang lapaknya hangus juga mendatangi pasar senen. Salah satunya Ros, warga Jakarta Timur ini mengaku memiliki kios di lantai II blok II.

Ia tak sempat menyelamatkan barang dagangannya karena api sudah memenuhi lantai II di sekitar lapaknya yang biasa berjualan. Dia hanya datang untuk melihat kondisi, di mana api masih saja menyala.

"Semuanya hangus, baju-baju pakaian bekas. Sekarang belum tahu bagaimana," kata Ros.

Dia mengaku mendapat kerugian mencapai lebih dari puluhan juta. Saat ini dia sedang berharap mendapatkan tempat berjualan kembali untuk direlokasi

"Kita lagi mau nanya ke PD Pembangunan Jaya katanya mau di kasih tempat, tapi belum tahu. Kerugiannya banyak, kadang kita ada yang borong partai besar. Tapi kalau pakaiannya saja penjualan sekitar Rp 600 ribu per hari," kata Ros. (mkj/mkj)

Hide Ads