Produksi Jagung di Lamongan Naik Jadi 10 Ton per Hektar

Produksi Jagung di Lamongan Naik Jadi 10 Ton per Hektar

Eko Sudjarwo - detikFinance
Selasa, 24 Jan 2017 18:07 WIB
Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Tidak sia-sia Bupati Lamongan, Fadeli, jauh-jauh belajar pertanian modern ke Amerika Serikat (AS) selama sepekan dan menginisiasi pembentukan Kawasan Jagung Modern di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro. Kini, produktivitas jagung Lamongan yang sebelumnya hanya rata-rata 5,8 ton perhektar, pun melonjak menjadi 10 ton per hektar.

Hamparan pertanian jagung modern di kawasan seluas 100 hektar itu dipanen raya Bupati Fadeli, Selasa (24/1/2017). Dari hasil ubinan yang dilakukan, rata-rata produktivitas jagung jenis hibrida di kawasan itu mencapai 10,6 ton per hektar.

Fadeli usai panen raya menjelaskan, di kawasan itu ada 11 varietas jagung hibrida yang diujicoba, dengan 5 varietas diantaranya adalah yang jenis unggulan. Kelima varietas unggulan itu menurut dia mampu menghasilkan produktivitas paling rendah 8 ton dan yang tertinggi mencapai 12,71 ton per hektar.
Panen jagung di Kabupaten Lamongan-Jawa TimurPanen jagung di Kabupaten Lamongan-Jawa Timur Foto: Eko Sudjarwo

"Kawasan ini sebagai upaya kami untuk memberikan contoh nyata bagi petani lainnya. Sebuah persembahan dari Lamongan untuk Indonesia, jika budidaya jagung dilakukan secara modern, hasilnya ternyata luar biasa. Semoga kawasan ini bisa menjadi model percontohan bagi petani lainnya," kata Fadeli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadeli mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan akan membuka diri bagi petani lainnya di Indonesia untuk belajar di kawasan tersebut dengan menjadikannya sebuah kawasan percontohan nasional. Tahun ini, lanjut dia, kawasan percontohan serupa akan diperluas menjadi 10 ribu hektar di 12 kecamatan Lamongan.

Kawasan jagung modern 10 ribu hektar itu juga ditargetkan bisa setidaknya mencapai produktivitas 10 ton perhektar.

"Pak Menteri Pertanian jika ingin mencarikan lokasi buat petani di Indonesia untuk belajar metode budidaya jagung secara modern, sekarang tidak perlu sulit-sulit lagi. Petani Indonesia bisa difasilitasi untuk belajar ke sini," ujarnya dalam panen raya yang juga dihadiri Kepala Seksi Ekonomi Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jim Mullinax itu.

Fadeli menepis kekhawatiran petani akan sulit menjual jagungnya ketika produksinya nanti melimpah. Saat ini sudah dibangun pabrik pengolah pakan ternak di pantura Lamongan, dan belum lagi banyak pihak yang sudah memberikan garansi bis amenampung berapapun jagung Lamongan.

Sementara, peneliti utama pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jatim, Muhammad Cholil Mahfud menyebut, kawasan jagung modern itu mustahil sukses tanpa adanya perhatian penuh dari Fadeli.
Panen jagung di Kabupaten Lamongan-Jawa TimurPanen jagung di Kabupaten Lamongan-Jawa Timur Foto: Eko Sudjarwo

"Pak Bupati Fadeli selama kawasan ini terbentuk, sudah 18 kali ke sini, hanya untuk memastikan semuanya berjalan lancar," kata Cholil yang selama ini menjadi pendamping di kawasan jagung modern itu.

Terkait banyaknya pemenuhan kebutuhan benih hibrida di kawasan jagung modern 10 ribu hektar, Kementerian Pertanian menjamin bisa memenuhi berapapun benih hibrida yang dibutuhkan Lamongan. Hal itu disampaikan Direktur Serealia pada Dirjen Tanaman Pangan Kementerian RI, Nandang Sunandar saat Sarasehan Pertanian di lokasi yang sama. Menurut dia, ada stok benih untuk alokasi 750 ribu hektar yang bisa dimanfaatkan Lamongan.

"Dukungan yang terus diberikan untuk mendorong petani di wilayah ini menggunakan teknologi pertanian terkini juga bisa menjadi contoh positif pengembangan jagung sebagai salah satu cara mencapai swasembada nasional," ujarnya.

Sementara Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia, Sholahudin, menjelaskan banyak petani di wilayahnya yang beralih ke komoditas jagung setelah mengetahui hasilnya yang cukup positif.

"Jika dulu pada 3 musim tanam dalam setahun kebanyak petani di sini hanya menanam padi, maka kini satu musim tanam diantaranya ditanami jagung. Karena petani juga semakin sadar pengolahan tanah yang baik," katanya.

Sedangkan Presiden Direktur Monsanto Indonesia, Ganesh Pamugar Satyagraha, menambahkan pihaknya saat ini terus mengembangkan varietas-varietas benih unggulan untuk memenuhi kebutuhan petani di Indonesia.

"Saat ini kami mempunyai berbagai varietas benih jagung hibrida dengan keunggulan masing-masing. Salah satunya benih Dekalb DK959 yang cukup sukses ditanam di Lamongan ini dengan produktivitas mencapai 12,7 ton/ha," paparnya. (hns/hns)

Hide Ads