Realisasi ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian global pada kuartal IV-2016 yang menunjukkan peningkatan, meski belum merata di seluruh negara. Salah satunya terlihat dari harga komoditas internasional.
"Selama kuartal IV-2016 harga komoditas di pasar global mulai meningkat, minyak merangkak naik berdampak kepada ekspor dan impor," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (6/2/2017)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AS meskipun agak gaduh dengan Presiden baru, ekspor naik dari 1,7% jadi 1,9 dan Singapura 1,1% jadi 1,8%," paparnya.
Konsumsi rumah tangga juga cukup terjaga, seiring dengan rendahnya inflasi pada 2016, yakni 3,02%.
"Inflasi 3,02% selama 2016 lebih rendah dari inflasi 2015 sebesar 3,35% meskipun catatan di Januari kita kaget karena inflasi lumayan tinggi," jelas Kecuk.
Realisasi belanja pemberintah kuartal IV-2016 mencapai 26,36%. Di 2016, pagu anggaran pemerintah lebih besar dari 2015 tapi realisasiya sedikit lebih kecil.
"Indikator lain adalah yang menggembirakan yaitu penjualan mobil sampai tingkat dealer pada kuartal IV naik 11,24% dibandingkan kuartal sebelumnya. Produksi semen naik 15,95% kalau secara kuartal, meskipun turun sedikit secara tahunan 2,87%," paparnya. (mkj/mkj)