Besaran pinjaman tersebut terdiri dari dana US$ 250 juta untuk pembangunan Jalan Lintas Pantai Selatan Jawa (Pansela) dan US$ 238 juta untuk pengembangan enam lembaga pendidikan tinggi Islam.
Pembangunan jalan lintas pantai selatan Jawa ini adalah bagian dari rencana pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan di pulau Jawa untuk menyeimbangkan kepadatan di jalur Utara, Tengah, dan Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan Jalan Lintas Pansela akan mengurangi jarak tempuh dari Sendangbiru (Malang) ke Puger menjadi dua jam, dan Puger ke Jarit menjadi satu setengah jam. Kepadatan lalu lintas juga diharapkan tumbuh dari 50 kendaraan per hari menjadi 1.000 kendaraan per hari dalam waktu lima tahun pelaksanaan proyek. Proyek ini akan mendorong kemajuan di wilayah selatan Pulau Jawa dan meningkatkan kemakmuran wilayah ini melalui perbaikan akses pasar dan daya saing investasi," kata Resident Representative IDB Indonesia, Ibrahim Shoukry, dalam keterangan resminya, Selasa (7/1/2017).
Proyek yang kedua adalah Pembangunan dan Pengembangan Enam Lembaga Pendidikan Tinggi Islam untuk mendukung strategi Pemerintah Indonesia di bidang pendidikan tinggi 2015-2019, yang bertujuan untuk menghasilkan angkatan kerja yang berkualitas dan meningkatkan daya saing nasional melalui inovasi di tingkat pendidikan tinggi.
Penerima manfaat dari proyek ini adalah Universitas Islam Nasional (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Institut Agama Islam Nasional (IAIN) Raden Intan Lampung, IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, IAIN Antasari Banjarmasin, IAIN Imam Bonjol Padang dan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Dukungan IDB mencakup; pertama, peningkatan kualitas lingkungan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam melalui pembangunan gedung dan fasilitas baru, renovasi, dan pengadaan peralatan-peralatan baru. Kedua, pengembangan kualitas, inovasi, dan daya saing melalui pelatihan-pelatihan, pengembangan kurikulum dan akreditasi, pendirian konsorsium riset, hibah untuk riset dan pengajaran, kolaborasi untuk riset dan kemitraan, dan juga insentif untuk inovasi.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan relevansi, jumlah, dan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui kontribusi dalam menaikkan peringkat Human Development Index Indonesia dari 110 di tahun 2016 menjadi 90 di 2021, meningkatkan posisi Indonesia di Innovation Index dari nomor 30 dari 140 negara di tahun 2016 menjadi 26 di tahun 2021, dan memperbaiki peringkat Indonesia di Global Competitive Index. (wdl/ang)