Infrastruktur ini dibangun untuk mendukung pergerakan pesawat yang lebih dinamis di bandara tersebut.
Perseroan menargetkan east cross taxiway ini dapat mulai difungsikan pada 2018 sejalan dengan rencana pembangunan yang dilakukan dalam tiga tahap, yakni Tahap I pada 2016 β 2017, lalu Tahap II pada 2017 β 2018, dan Tahap III pada 2022 β 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ssaat ini di Bandara Soetta juga terdapat west cross taxiway, yang sudah dipergunakan pesawat untuk melintas dari runway utara ke runway selatan maupun sebaliknya melalui sisi barat.
"Melalui west cross taxiway ditambah dengan east cross taxiway yang menghubungkan kedua runway, maka pesawat semakin mudah dan cepat untuk mencapai appron di Terminal 1, 2, maupun 3. Hal ini tentunya membuat operasional pesawat semakin efisien di samping meningkatkan on time perfomance maskapai sehingga juga berujung pada peningkatan pelayanan kepada penumpang pesawat," kata Presiden Direktur AP II, Muhammad Awaluddin, dalam keterangannya, Kamis (9/2/2017).
![]() |
Awaluddin menambahkan, pembangunan east cross taxiway ini dapat mendukung peningkatan kapasitas dua runway, sehingga dapat mengakomodir pergerakan pesawat dapat menjadi lebih efisien.
Saat ini pergerakan pesawat di Bandara Soetta adalah 72 pergerakan per jam, yang nantinya akan ditingkatkan menjadi 86 pergerakan per jam pada November 2017.
Upaya peningkatan kapasitas runway atau improvement runway capacity (IRC) 86, di antaranya dengan menambah satu rapid exit taxiway dan connecting taxiway di runway utara, serta dilakukan perpanjangan taxiway di beberapa titik di sisi selatan.
Adanya west cross taxiway ditambah east cross taxiway serta program improvement runway capacity yang berkelanjutan, maka daya saing Bandara Soetta akan meningkat terutama dalam hal optimalisasi pergerakan pesawat di darat. (wdl/hns)