"Indonesia seharusnya menargetkan negara-negara landlock seperti Republik Ceko untuk pemasaran produk-produk hasil laut kita. Banyak demand dari mereka untuk tuna loin dan crab meat misalnya," ujar Susi, dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2017).
Impor produk perikanan Republik Ceko dari Indonesia saat ini berada di peringkat ke-19, jauh di bawah Vietnam dan Tiongkok. Dari 2011, nilai impor produk perikanan dari Indonesia cenderung menurun meskipun masih surplus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi juga mengajak pebisnis Republik Ceko untuk berpartisipasi dalam 'Marine and Fisheries Business Forum' yang rutin dilakukan KKP melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) setiap bulannya.
"Kita lakukan business matchmaking dari demand pasar atau keahlian yang dimiliki pebisnis Ceko dengan apa yang bisa dipasok atau dibutuhkan pebisnis perikanan di Indonesia," terang Susi.
Tidak hanya melakukan perubahan kebijakan di birokrasi, KKP juga berkomitmen untuk mengajak pengusaha Indonesia melakukan promosi produk-produk perikanan dan responsif terhadap permintaan pasar.
"Ada perusahaan seafood Ceko yang ingin impor langsung dari perusahaan Indonesia misalnya, tetapi tidak jadi karena tidak ada balasan dari pihak pengusaha Indonesia," ungkap Susi. (hns/hns)