Komisaris PT RAI, Ilham Habibie, mengatakan pihaknya telah melibatkan sekitar 70 tenaga ahli dalam pembuatan pesawat yang telah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
"Tenaga ahli/insinyur yang telah dilibatkan (pembuatan R80) mencapai kurang lebih 70," ungkap Ilham kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (15/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua (tenaga ahli) orang Indonesia. Kita tidak kekurangan SDM di negara kita dalam hal ini. Industri dirgantara di Indonesia sudah berumur 40 tahun lebih. Dan lengkap dari desain, manufaktur, sertifikasi, marketing, purna jual dan lain-lain," kata dia.
Namun ia menjelaskan, bahan baku pembuatan pesawat ini masih didapat dari luar negeri. Karena, bahan baku alumunium untuk pesawat hanya diproduksi di negara-negara tertentu saja.
"Bahan baku aluminium untuk pesawat hanya diproduksi di beberapa negara, AS, Kanada, Perancis, Rusia, dan China. Jepang pun atau Jerman harus beli dari mereka," tutur Ilham. (wdl/dna)