Apa Kabar Proyek Tol Melayang Jakarta-Cikampek?

Apa Kabar Proyek Tol Melayang Jakarta-Cikampek?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 22 Feb 2017 16:18 WIB
Ilustrasi (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta - PT Jasa Marga Tbk menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menggarap proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II yang dibangun secara Elevated alias melayang. Jasa Marga mendapatkan izin konsesi selama 45 tahun. Awal Desember 2016 lalu, proyek ini telah dilakukan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan, pihaknya telah menentukan kontraktor pengerjaan proyek sepanjang 36 km ini, setelah melakukan persiapan dan lelang konstruksi selama kurang dari dua bulan terakhir.

"Kontraktornya baru aja ditunjuk, mungkin tandatangan kontrak konstruksinya hari Senin. Harusnya sih langsung kencang. Minggu depan harus sudah mulai betul-betul. Bukan hanya persiapan lagi," katanya saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kontraktor yang ditunjuk oleh Jasa Marga untuk pengerjaan tol ini adalah Waskita Karya dan Acset Indonusa secara joint operation.

Pengerjaan awal akan dilakukan terlebih dahulu nantinya sebelum akhirnya dilakukan pengerjaan pada bagian tengah jalan. Pelebaran jalan diperlukan untuk mempertahankan lebar badan jalan karena bagian tengahnya terpakai untuk pijakan tiang pancang sebagai penyangga ruas jalan tol yang bakal dibangun melayang tersebut.

"Sekarang dimulai dari pelebaran jalan dulu. Mulai bangun di tengahnya dua atau tiga bulan setelah pelebaran," sambung dia

Jalan tol ini sendiri ditargetkan selesai pada 2019 mendatang. Dengan dibangunnya jalan tol yang melayang di atas jalan tol eksisting ini, diharapkan bisa menjadi solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas dari pengguna jalan tol yang ingin melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kita naiknya kan 500 meter sebelum interchange Cikunir. Keluarnya di Karawang Timur. Jadi kalau mau ke Bandung, enggak macet-macet lagi. Lumayan menghemat 36 km. Jadi itu men-split (memecah) direction dari pengguna jalan. Kalau pengguna jarak jauh ya naik ini saja," pungkasnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads