Dilema Sri Mulyani: Setiap Rupiah Diletakkan di Mana dan Buat Siapa

Dilema Sri Mulyani: Setiap Rupiah Diletakkan di Mana dan Buat Siapa

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 23 Feb 2017 13:56 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Jakarta - Pemerintah Indonesia mampu mendorong ekonomi tumbuh tinggi di tengah pelemahan global. Akan tetapi pada saat yang sama, ada masalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan antar masyarakat yang belum bisa terselesaikan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi instrumen untuk bisa mengatasi persoalan tersebut. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sempat mengaku dilema membagi setiap rupiah dari APBN yang bernilai ribuan triliun rupiah agar tepat sasaran.

"Itu tantangan, bagaimana agar setiap rupiah diletakkan di mana, kepada siapa, dan dalam bentuk apa," ungkapnya, dalam peluncuran laporan ketimpangan oleh Oxfam di Indonesia (Oxfam) dan International NGO Forum on Indonesia Development (lNFlD), di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri Mulyani memaparkan, persentasi kemiskinan terbesar berada di wilayah Timur Indonesia, khususnya Maluku dan Papua, yaitu 21,59%. Akan tetapi, kantong kemiskinan terbesar itu berada di Jawa, karena jumlah penduduk yang sangat besar.

"Dilematis bagi pemerintah. Kami dengan DPR selalu bocara gimana desain kebijakan anggaran negara," imbuhnya.

Terkait dengan ketimpangan ekonomi yang tergambar dari rasio gini, menjadi kekhawatiran ketika ekonomi tumbuh tinggi, yaitu mulai dari 2008 hingga sekarang. Di mana rasio gini mencapai 0,40. Sekarang sudah sedikit turun menjadi 0,39.

"Presiden Jokowi dan seluruh kabinet mengenai bahwa masalah ketimpangan ini bukan suatu hal yang bisa dikesampingkan, harus jadi prioritas," pungkasnya. (mkj/mkj)

Hide Ads