Direktur Utama Jakpro, Satya Heragandhi, mengatakan pengerjaan konstruksi proyek LRT sepanjang 5,8 kilometer (km) itu baru dimulai pada Januari 2017.
"LRT dibangun mengikuti fase, ada P101, P102, dan P103. P101 itu adalah pekerjaan persiapan, dimulai bulan juni 2016, selesai Desember 2016. Itu selesai sesuai target. P102 itu pekerjaan konstruksi utama yang saat ini kita kerjakan," kata Satya di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur, Jumat (24/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Satya mengatakan, pengerjaan Fase P102 ini yang dilakukan Januari lalu sebetulnya terlambat dari jadwal. Seharusnya pengerjaan konstruksi ini sudah berjalan dari bulan Oktober 2016, tapi Jakpro harus menunggu Peraturan Presiden (Perpres) penugasan untuk menunjuk kontraktor BUMN.
"Itu karena ada Perpres yang kita tunggu akhir November 2016. Itu Perpres mengenai memberikan kesempatan kepada Jakpro untuk melakukan penujukkan langsung kepada kontraktor BUMN," kata dia.
Walaupun terlambat dikerjakan, Satya optimistis, pengerjaan proyek ini terbilang cepat bisa berjalan.
![]() |
"Kita mulainya terlambat januari, tapi bukan berarti mulainya terlambat jadi selesainya juga terlambat. Jadi kita juga berupaya melakukan percepatan. Misalnya Januari (target) sekitar 3%, tapi kita selesaikan 3,5%. Terus target kita 4% di akhir Februari tapi kita bisa selesaikan 4,6%. Jadi selalu lebih cepat kita upayakan itu," tuturnya.
![]() |