Usai pertemuan, Amran mengatakan, Indonesia bersama dengan Malaysia melakukan kerja sama bilateral dalam berbagai hal, salah satunya membangun lahan pertanian di daerah perbatasan, yakni Entikong dengan Sarawak.
Baca juga: Mentan Optimistis Mampu Wujudkan Lumbung Pangan di Perbatasan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran mengatakan, kedua belah pihak telah menyepakati tiga hal yang menjadi fokus utama untuk dikembangkan di kawasan perbatasan. Yang pertama ialah tanam jagung yang menjadi prioritas, kemudian beras organik, dan pemeliharaan sapi.
"Tiga hal ini menjadi fokus. Saya minta Pak Sekretaris Jendral untuk menindaklanjuti, bila perlu paling lambat pertengahan tahun 2017 kita sudah tanam perdana di perbatasan. Ini adalah perintah bapak presiden, membangun di perbatasan bersama negara-negara tetangga," sambungnya.
Baca juga: Bangun Lumbung Pangan di Perbatasan, Mentan: Kalau Ekspor Tinggal Lempar
Pada kesempatan yang sama, Sri Ahmad mengatakan, untuk komoditas jagung, hingga saat ini Malaysia masih sepenuhnya bergantung dari impor. Oleh sebab itu, ia mengatakan, bersama-sama dengan Indonesia bakal mencoba dan berusaha untuk menanam hasil komoditas jagung sendiri.
"Saya begitu terinspirasi sekali dengan kejayaan yang telah ditunjukan oleh Indonesia, negara pengimpor jagung, akhirnya sekarang ini mencukupi untuk kegunaan sendiri. Kita rasakan, ini bukanlah suatu yang mustahil untuk kita bangun sendiri. Kita duduk sama-sama di ekuator, cuacanya sama, hujannya sama. Jadi kenapa kita tidak bisa mencontoh Indonesia," kata dia.
"Jadi yang telah disetujukan bersama kali ini ialah untuk bangun kawasan-kawasan perbatasan, terutama di antara Kalimantan Barat dengan Sarawak, dan saya bawa Menteri Pertanian Sarawak, untuk memudahkan hasrat atau pun cita-cita melihat perbatasan dengan jagung, pemeliharaan sapi, begitu juga beras organik," tuturnya. (hns/hns)











































