Bambang menegaskan, yang direncanakan pemerintah adalah proyek tanggul pantai, bukan tanggul laut.
"Giant sea wall itu baru usulan dari Belanda. Kajian Bappenas itu pada saat rapat dengan Pak Luhut (Menko Maritim), intinya kami meminta tahun ini bisa dimulai tanggul pesisir pantai. Jadi akan dibuat giant sea wall itu salah, yang saya bilang itu tanggul pantai," tutur Bambang di Kuta, Bali, Jumat (10/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena daerah-daerah yang di area 20 km itu sekarang sering kena banjir rob setiap tahun. Jadi kita ingin bentengin dulu supaya Jakarta enggak semakin tenggelam," imbuhnya.
Kendati begitu Bambang mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tetap membuat studi kelayakan untuk proyek giant sea wall. Namun itu merupakan proyek jangka panjang.
"Jadi bukan bagian. Tanggul lautnya proyek jangka panjang. Menteri PU akan lakukan feasibility study mengenai bentuk tanggul laut apa yang ideal untuk Jakarta," pungkasnya.
Proyek ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2014 lalu. Tanggul sudah terbangun sepanjang 4,5 km di Muara Kamal, Pluit, dan Kalibaru. (wdl/wdl)