PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pihak pengelola jalan tol juga menyambut positif rencana tersebut.
Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, Jasa Marga telah menyatakan kesiapan untuk aturan tersebut. Bentuk kesiapannya, kata Desi, ialah seluruh gardu tol milik Jasa Marga yang sudah bisa melayani transaksi elektronik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, Desi mengatakan, bahwa pengguna jalan masih lebih memilih untuk menggunakan sistem pembayaran manual dibanding transaksi elektronik. Hingga saat ini, kata Desi, baru sekitar 24% layanan transaksi elektronik yang digunakan.
Oleh karenanya, Desi mengatakan, bahwa Jasa Marga bersama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terus melakukan sosialisasi di bawah koordinasi Bank Indonesia, untuk mendorong masyarakat menggunakan transaksi elektronik dalam pembayaran tol.
"Memang utilisasinya yang masih 24%. Untuk itu ke depan, kami bersama dengan Himbara di bawah kordinasi Bank Indonesia, akan lebih meningkatkan lagi sosialisasi atau campaign yang lebih besar sehingga utilisasi e-Toll ini meningkat, dan memang target Bank Indonesia 100% di tahun ini," ujarnya.
"Jadi kami mendorong cashless ini cepat tercapai, dan tidak mudah mendorong masyarakat untuk memakai e-toll card. Karena baru 24% utilisasinya, jadi kita harapkan dengan kebijakan pemerintah, itu akan terjadi akselerasi," tutup Desi. (dna/dna)