Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Koentjahjo Pamboedi mengatakan, pihaknya akan membuka ruas jalan tersebut sambil menunggu sisa seksi I ruas tol Gempol-Pasuruan rampung.
"BUJT mau dicoba dulu karena supaya tahu bahwa fungsi jalan ini benar-benar bisa dirasakan dan masyarakat jadi tahu. Harusnya traffic itu bisa cukup signifikan kalau start nya dari Gempol. Tapi ini ada beberapa seksi tanah yang belum bebas," katanya saat ditemui di ruas tol Gempol-Pasuruan, Pasuruan, Rabu (15/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PT Transmarga Jatim Pasuruan, Agus Purnomo menjelaskan saat ini ada 14 bidang tanah yang tersebar di dua lokasi dengan total luas 4 km yang masih belum bebas. Ia meyakini sisa ruas yang kini tengah dalam jalur konsinyasi melalui pengadilan tersebut bakal segera rampung pengadaannya.
"Kita proses pembebasan sudah sejak 2010. Sampai sekarng ternyata masih ada beberapa bidang yang belum bebas. Luasannya sekitar 4000 meter. Itu di badan jalan semua," jelas Agus.
"Yang akan dioperasikan ini 7,1 km. Kami harapkan akhir Maret ini sudah bisa dioperasikan dikenakan tarif," tambahnya.
Lanjut Agus, pengoperasian jalan tol ini nantinya masih akan menerapkan transaksi secara tunai, menyusul kesiapan pengoperasian tol pada seksi I secara penuh.
![]() |
"Kami punya rencana nanti setelah beroperasi penuh, saya ingin 100% bukan hanya e-money tapi juga GTO. Dengan adanya GTO, waktu transaksi itu relatif pendek. Tapi yang operasi akhir Maret ini masih tunai semua," pungkasnya.
Sebagai informasi, ruas Gempol-Pasuruan merupakan salah satu tol yang dijadwalkan beroperasi tahun ini. Total panjang ruasnya mencapai 34,15 km dan dioperasikan oleh BUJT PT Transmarga Jatim Pasuruan milik Jasa Marga dan BUMD Jawa Timur. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) proyek ini telah dikeluarkan sejak Maret 2013, dan ditargetkan bisa beroperasi secara penuh pada tahun 2018. (ang/ang)