Hollande, yang mengenakan setelan jas hitam, tiba di Gedung Minabahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB. Sementara Susi yang menyambut Hollande memilih kebaya hitam dengan selendang di bahunya.
Keduanya kemudian naik menuju lantai 15 dimana dialog digelar antara keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Rincian Investasi Prancis Rp 34 Triliun di RI
Seperti diketahui, kunjungan Hollande ke kantor Susi tersebut terkait penandatanganan Letter of Intent (Lol) kerja sama kelautan dan perikanan Indonesia dengan Prancis. Lingkup kerja sama meliputi pencegahan, penghalangan dan penghapusan penangkapan ikan yang tidak sah, dan tidak dilaporkan (IUU Fishing).
Termasuk juga kerja sama penanganan kejahatan terorganisir lintas negara di bidang perikanan, promosi investasi, pengolahan produk perikanan, perluasan akses pasar bagi produk perikanan lndonesia, dan sebagainya.
Baca juga: Presiden Prancis Bawa 40 Pengusaha dan Investasi Rp 34 T ke RI
Selama ini hubungan kemitraan perdagangan hasil perikanan Indonesia dan Prancis sudah terjalin cukup baik. Prancis menjadi pasar tujuan ekspor komoditas seperti udang, kepiting atau rajungan, tuna atau cakalang, rumput laut, cumi-cumi, siput, serta lele dari Indonesia. Sebaliknya lndonesia mengimpor produk ikan olahan dari Prancis.
Selain itu, KKP juga mengharapkan perluasan akses pasar produk kelautan dan perikanan Indonesia ke Prancis, serta dukungan Prancis dalam upaya Indonesia mendapatkan penurunan tarif bea masuk produk perikanan ke Uni Eropa. Prancis juga diharapkan berinvestasi dalam pengolahan produk perikanan, perlindungan laut, dan peningkatan kapasitas SDM Indonesia. (idr/hns)