Malindo Air dijadwalkan terbang komersil perdana dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/3/2017) pukul 22.00 WITA dan akan tiba di Brisbane Airport, Australia, pukul 05.00 waktu setempat.
Jadwal penerbangan rute Denpasar-Brisbane dan sebaliknya itu akan terbang setiap hari. Jika dari Denpasar pukul 22.00 WITA dan tiba di Brisbane pukul 05.00 waktu setempat, penerbangan sebaliknya pesawat akan bertolak dari Brisbane pukul setiap pukul 07.15 waktu setempat dan tiba di Bandara Ngurah Rai Bali pukul 12.00 WITA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malindo Air merupakan anak usaha Lion Air Group. Untuk rute ini, Malindo Air awalnya bertolak dari Kuala Lumpur Malaysia-Denpasar. Setelah transit dua jam, pesawat akan terbang menuju Brisbane.
"Penerbangan perdana ini menggunakan pesawat Boeing 737 800 NG. Kapasitasnya total 180 seat, 12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi," kata PR Manager Lion Air Andy M Saladin di Denpasar, Bali, Jumat (31/3).
Andy M Saladin mengatakan, untuk penerbangan ini pihaknya memasang tarif promo sebesar Rp 2,9 juta untuk sekali jalan atau one way. Ditambahkannya, rute baru Malindo Air untuk meningkatkan jumlah turis Asing yang datang ke Indonesia.
"Rencana penerbangan Malindo Air dari Denpasar ke Brisbane maupun sebaliknya adalah untuk mendukung program dari Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara," ujarnya.
"Saat ini Lion Air juga telah melakukan penerbangan ke berbagai kota di China dari Denpasar dan Manado untuk mendukung pertumbuhan wisatawan," imbuhnya.
Malindo Airlines merupakan anak usaha Lion Air Group yang berpusat di Malaysia. Lion Air Group mendirikan maskapai ini dengan National Aerospace and Defence Industries (NADI) Malaysia dengan komposisi saham 49% asing dan 51% dalam negeri.
Malindo Air akan berganti nama menjadi Batik Air. Pergantian nama ini dilakukan untuk menyatukan dua perusahaan menjadi satu sekaligus mempermudah pemasaran.
"Malindo kita akan diganti dengan Batik Air. Jadi dua perusahaan dijadikan satu perusahaan. Sehingga jadi market ini jadi satu, sehingga interline," jelas Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Dengan dilakukannya pergantian nama maskapai, dirinya berharap frekuensi penerbangan Malindo Air akan meningkat. Karena pada umumnya, penumpang lebih familiar dengan nama Batik Air.
"Sehingga kita banyak satu hari Malindo terbang ke India kan 20 kali. Dari Kuala Lumpur teruskan Bali dan Jakarta. Nah supaya pemasaran lebih mudah, dijadikan satu," tutur Rusdi. (idh/dna)