Di Balik Pemberian Nama Gedung Radjiman Wedyodiningrat Oleh Sri Mulyani

Di Balik Pemberian Nama Gedung Radjiman Wedyodiningrat Oleh Sri Mulyani

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 31 Mar 2017 21:14 WIB
Foto: Danang Sugianto
Jakarta - Hari ini Menteri Keuangan Sri Mulyani meresmikan gedung milik Direktorat Jenderal Pajak yang berlokasi di jalan Sudirman. Gedung ini diberi nama Radjiman Wedyodiningrat.

Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengungkapkan, pemilihan nama tersebut ternyata berdasarkan permintaan dari Sri Mulyani sendiri. Bahkan dia mendapatkan tugas khusus dari Sri Mulyani untuk menghadirkan keturunan dari Radjiman Wedyodiningrat dalam acara peresmian tersebut.

"Bu Menteri yang pilih nama ini. Bu Menteri juga berpesan, coba cari keluarganya. Akhirnya saya cari dari data perpajakan," tuturnya di Gedung Radjiman Wedyodiningrat, Jakarta, Jumat (31/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ken pun meminta kepada jajarannya untuk menyediakan data perpajakan berdasarkan nama Wedyodiningrat. Akhirnya dia menemukan nama Dr Retno Wedyodiningrat.

"Saya minta nomornya. Tapi teman-teman ngeledek. kok Pak Ken nanya nomor dokter? Pak Ken Sakit yah?" candanya.

Setelah mendapatkan nomor telpon cucu Radjiman Wedyodiningrat itu, Ken lantas menghubunginya melalui jaringan telepon. Retno pun kaget menerima telepon dari seorang Dirjen Pajak.

"Lalu Bu Dokter tanya, ada apa pak saya kan sudah bayar pajak. Saya sampaikan ini pesan Bu Menteri yang ingin menggunakan nama dari kakek Ibu," imbuhnya.

Radjiman Wedyodiningrat merupakan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. Tokoh ini juga terlibat dalam pembentukan Boedi Utomo sampai pembentukan BPUPKI.

Beliau lahir di Yogyakarta, 21 April 1879 dan meninggal di Ngawi, 20 September 1952 dalam usia. Semasa hidup, ia berprofesi sebagai dokter.

Sri Mulyani mengaku memilih nama itu karena latar belakang sejarah dari peran Radjiman terhadap kemajuan Republik Indonesia. Dia ingin agar gedung ini selalu mengingat peran dari tokoh itu terhadap Indonesia.

"Ini suatu sejarah mengingatkan kita semua, untuk terus mengejar cita-cita masyarakat adil dan makmur. Dalam menjalankan tugas konstitusi harus berlandaskan hukum itu mandat konstitusi," tuturnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads