Namun, dana repatriasi tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dalam menggerakan perekonomian nasional. Sekarang masih berada di perbankan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal seharusnya dana tersebut jangan kemudian hanya parkir di bank, karena tidak berefek banyak untuk perekonomian Indonesia.
"Ini kita bicarakan dengan pemerintah, proyek infrastruktur atau apa saja. Tapi memang ini belum, situasi ekonomi begini. Kita juga susah. Sektor-sektor mana yang mau masuk itu belum banyak yang kita masukin ke riil. Tapi sudah masuk uangnya," jelasnya.
Dia mengaku, telah berbicara dengan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menciptakan instrumen yang bisa dimanfaatkan dana repatriasi.
"Sehingga uang masuk bisa menggerakan ekonomi secara cepat, tumbuh diatas 5,6%. Lebih tinggilah dari itu. Tapi belum bisa kita capai karena belum ada kesepakatan uang itu mau taruh di mana," ungkapnya. (mkj/mkj)











































