CT: Pasar Modal Cetak Rekor, Pasar Tanah Abang Mengeluh Sepi

CT: Pasar Modal Cetak Rekor, Pasar Tanah Abang Mengeluh Sepi

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 04 Apr 2017 12:08 WIB
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta - Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor. Tercatat laju IHSG kemarin ditutup menguat 0,69% atau 38,68 poin dan menembus level 5.606.

Banyak pihak yang tepuk tangan atas catatan tersebut, khususnya para pelaku pasar modal. Selain itu pasar modal juga dianggap menjadi cerminan kondisi perekonomian lantaran sebagai wadah investasi serta arus masuk dan keluarnya dana asing.

Namun menurut salah satu pengusaha nasional, Chairul Tanjung (CT), catatan itu tidak mencerminkan kondisi perekonomian nasional secara utuh. Sebab meroketnya pasar modal tidak sejalan dengan terpuruknya pasar tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"IHSG hari ini bisa saja cetak rekor lagi, tapi kita lihat ternyata tidak ada korelasi antara pasar tanah abang dengan pasar modal. Pasar tanah abang mengeluh market-nya turun. Penjualannya tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya," tuturnya dalam acara peluncuran buku dan diskusi ekonomi 'Menuju Ketangguhan Ekonomi' di Gedung BEI, Jakarta, Senin (4/4/2017).

Menurut pria yang petrnah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian itu, kondisi yang berbanding terbalik antar kedua jenis pasar itu membuktikan bahwa jurang ketimpangan di Indonesia masih sangat besar.

"Pasar Tabah Abang terus turun sementara bursa cetak rekor, jadi ini salah satu bukti ketimpangan yang nyata," imbuhnya.

Jika pasar modal terus berkembang dan pasar tradisional terus tertinggal maka pertumbuhan ekonomi hanya akan bisa dirasakan oleh kalangan menengah ke atas.

"Bahwa terjadi akumulasi aset kapital kepada penguasa kapital itu sendiri. Jadi semakin lama semakin besar. Ini keniscayaan," pungkasnya. (ang/ang)

Hide Ads