Direktur Utama PT KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan, mengatakan kerja sama kontrak EPC yang ditandatangani hari ini merupakan tindak lanjut dari proyek prestisius tersebut. Nilai kontrak EPC yang ditandatangani mencapai US$ 4,7 miliar atau sekitar Rp 62,5 triliun (US$ 1= Rp 13.300).
"Ya ini kan dari hasil penyusunan detail desain yang lebih akurat, sehingga kita ketemu dengan angka yang disebutkan itu," tuturnya di Gedung Wijaya Karya, Jakarta, Senin (4/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu salah satu persyaratan. Jadi kita harus segera menuntaskan dengan CDB supaya bisa clear. Kita akan selesaikan pembahasan dengan CDB mulai besok," kata Hanggoro
Sementara Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol menambahkan, pemerintah sangat berharap pihak CDB bisa cepat melakukan financial close untuk pembiayaan proyek kereta cepat sepanjang 142 km itu.
"Kepada CDB masih ada hal-hal yang harsu dikerjakan oleh KCIC. Mohon dilakukan percepatan agar kita bisa mencapai financial agreement," tukasnya. (hns/hns)