Dengan postur anggaran sebesar itu, pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,6% sebagai perhitungan RAPBN 2018, atau di atas target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,1%. Sementara untuk angka inflasinya ditetapkan sebesar 3,5%, plus minus 1%.
Menurut Sri Mulyani, besaran tersebut dibahas saat paparan asumsi makro RAPBN 2018 dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut memang cukup ambisius, namun dianggap masih kredibel jika melihat beberapa indikator dalam dan luar negeri. Apalagi postur anggaran RAPBN 2018 yang melebihi Rp 2.200 triliun.
"Jumlah belanja negara meningkat cukup besar di tahun depan mencapai lebih dari Rp 2.200 triliun. Tahun ini Rp 2.080 triliun. Kita sudah sampaikan kisaran pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4%-6,1%. Masing-masing punya argumentasi, dan faktor-faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi apa saja," tambah Sri Mulyani. (dna/dna)











































