Cerita Susi: Sekarang Nelayan Tangkap Ikan Besar di Pinggir Pantai

Cerita Susi: Sekarang Nelayan Tangkap Ikan Besar di Pinggir Pantai

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2017 15:34 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Bagi nelayan di Indonesia Timur, menangkap ikan tak lagi harus bersusah payah ke tengah laut. Saat ini, ikan dengan ukuran gemuk bisa mudah didapatkan dengan menjaring di pinggir pantai.

Begitu ungkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang menyebut populasi ikan bertambah cukup banyak dalam 3 tahun terakhir setelah upaya masif memberantas kapal-kapal pencuri ikan.

"Di Ambon kepala dinasnya cerita ke saya, kalau tangkap ikan di pinggir (pantai) itu rata-rata sudah bisa dapat 4 kg, itu ukuran sudah besar. Orang khawatirnya ini enggak akan lama, tapi kalau ini bisa dijaga, kondisi ini bisa kembali seperti 20-30 tahun lalu, di mana di pinggir saja sudah bisa dapat ukuran 30 kg," kata Susi, di Kompleks Widya Candra, Jakarta, Kamis (6/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, melimpahnya ikan di beberapa titik perairan di Timur Indonesia ini mengindikasikan aktivitas illegal fishing mulai menyusut. Selama beberapa hari, dirinya mengaku mengunjungi banyak tempat dan melihat hasil tangkapan nelayan sudah dianggap cukup baik.

"Penting bagi kita evaluasi apa yang telah kita lakukan, ada bagusnya juga Indonesia sudah dari awal menerapkan policy yang sangat membantu pada hari ini, mengembalikan atau recovery jumlah ikan di Indonesia," ungkap Susi.

"Dua minggu lalu saya hidup di laut, mendarat di pulau-pulau kecil di Ambon dan pulau lain. Kemudian jalan ke Morela, Kolaka, Kadatua, dan beberapa kabupaten di Teluk Bone, juga ke Wakatobi, bukan tempat selamnya atau ke kotanya, tapi ke tempat-tempat nelayan," tambahnya.

Namun demikian, sambung Susi, meningkatnya hasil tangkapan nelayan lokal bukan berarti pula ada perbaikan kesejahteraan. Diakuinya, akses ke pasar tangkapan ikan nelayan di Timur masih jadi pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan segera.

"Menurut orang Ambon sendiri bisa tangkap ikan berat 20 kg di pinggir, sama di Merauke pun sama, di Sorong, di NTT, dan Indonesia Timur lain. Sekarang tangkap kakap merah bisa 6 kg, dulu paling 1 kg atau 1,5 kg. Persoalannya bagaimana ikan ini ke Jawa, karena di sana pasarnya, di Jawa pula banyak industri olahan yang butuh banyak raw material," paparnya.

Susi berharap lebih banyak pengusaha lokal yang berinvestasi untuk logistik perikanan. Dirinya bercerita baru saja menerima permohonan dari 2 orang pengusaha besar yang mengajukan izin pengangkutan ikan dengan kapal besar dari Timur ke Barat.

"Kalau minta ke Perindo dan Perinus (BUMN) terbatas. Tapi saya kira mulai banyak pengusaha dari Jawa mulai ke sana. Di Meja saya baru ada permohonan SIUP baru, ada pengusaha besar akan membuat kapal angkut (ikan) seratusan ton dibawa dari Timur ke Jawa," pungkas Susi.

(idr/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads