Hal itu diungkapkan Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi Vietnam, Suryana Sastradiredja saat bertemu detikcom di sela acara Sales Mission Kementerian Pariwisata di Vietnam hari Rabu (5/4/2017) lalu.
"Pemerintah Vietnam mengharapkan kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka melakukan pembicaraan bilateral di bidang kelautan dan perikanan," kata Suryana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seyogyanya dijadwalkan kuartal pertama tahun 2017," tandas Suryana.
"Diharapkan ada kesepakatan berupa MoU antara Indonesia dan Vietnam," imbuhnya.
Suryana menjelaskan, saat ini Indonesia merupakan negara nomor 2 dunia sebagai produsen hasil laut dan Vietnam berada diurutan 10. Namun Vietnam merupakan negara nomor 2 dunia untuk ekspor hasil-hasil laut karena teknologi processing mereka bagus dan sebaliknya, Indonesia nomor 10 dalam hal itu.
"Kedua negara saling memerlukan di bidang kelautan dan perikanan," pungkasnya.
Selain menteri Susi, Presiden Joko Widodo juga akan hadir dalam puncak acara Asia Pacific Economic Corporation (APEC) di kota Da Nang Vietnam pada November mendatang. Sebelum puncak acara, akan hadir juga Menteri Perdagangan dalam pertemuan antar menteri di Ministers Responsible for Trade (MRT).
"Kalau kunjungan tingkat pejabat tinggi Indonesia itu terwujud, dalam kunjungan Presiden ke Vietnam akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dengan para pemimpin Vietnam dan menyaksikan penandatangan MoU yang sudah dilakukan tingkat menteri," ujarnya. (alg/hns)